Cerita Sex Lagi Bersetubuh Dengan Tante Toge Besar

 

Narasi Seks Asli 2018 Umumnya saya makan pagi pagi bersama papah dan mama, tetapi pagi itu makan pagi sendiri, karena papah dan mama pulang daerah ke Yogya ajak Adit ponakanku, anak Tante Lisa adik mamaku. Di dalam rumah cuma ada Saya dan Tante Lisa yang sedarah dengan ibuku.

Usai makan pagi, saya menyimpan piring dibersihkanan. Saat melalui kamar mandi, panoramaku berhenti memerhatikan Tante Lisa kembali mandi. Tubuhnya membelakangi pintu hingga tidak sadar pintu kamar mandi 1/2 terbuka. Badan tinggi padat berisi dan rambut hitam lebat panjang basah kesiram air mengakibatkan seks saya ada menggebu.

Cersex DewasaSaya selekasnya kembali lagi ke kamar. Disitu langsung masturbasi memakai pelicin baby oil sekalian memikirkan seakan sedang meniduri Tante Lisa. Mendadak terpikirkan olehku mengapa tidak sesekali meminta Tante Lisa layani seks saya? Tidakkah ia sempat juga mendapati saya kembali masturbasi di dalam kamar?

Saya tidak menuntaskan onaniku. Dengan penis mengacungkan tegang tanpa baju sisi bawah, saya ke arah kamar madi. Rupanya Tante Lisa telah usai mandi dan berada di kamarnya. Kamar Tante Lisa yang tertutup langsung saya membuka. Waktu itu Tante Lisa sedang keringkan tubuh dengan handuk. Dia menjerit terkejut. Tetapi secepat-cepatnya Tante Lisa saya dekap dan saya dorong rebah ke arah tempat tidurnya. Dia meronta “jangan….Andre….. saya tidak mau…. Jangan….. saya takut…..”. Saya memaksakan sekalian memarahi “tante diam saja…. nurut saya”. Saya makin kalap saat Tante Lisa mendorongku dan pada akhirnya tangan Tante Lisa saya kunci ke belakang. Sesudah seringkali meronta gagal, pada akhirnya Tante Lisa menangis tersedu-sedu.

Saya mengendorkan pegangan tanganku dan menyeka air matanya “tante, maafkan saya ya…. saya ingin rasakan. Tante ingin ya…. “. Selanjutnya Tante Lisa saya ambil berdiri dan saya dekap, saya ciumi. Penisku yang sudah lembek berdiri lagi gagah. Tante Lisa diam dan ke-2 tangannya tutup dada dan perut bawah. Satu kali lagi saya membisikkan kata “tante,….. saya sayang sama mbak, maafkan. Saya tidak pernah rasakan semacam ini, berikan saya sekali saja ya tante….”. Saya usap-usap keningnya dan saya dekatkan mukaku ke wajahnya sampai hidungku bersinggungan dengan hidungnya. tante takut……tante…. tidak mau…. kelak papah dan mama geram jika tahu dan …. tante takut hamil”. Saya dekap Tante Lisa dengan kuat dan saya bisikkan kata “tante…. saya tahu triknya tidak hamil. Saya tidak keluarkan dalam dan saya mengeluarkan di luar seperti masturbasi. Saya ingin saat ini tante, mumpung papah dan mama pun tidak di dalam rumah. Saya ingin sekali rasakan dari tante,…. bisa ya tante….”.

Sesudah memperoleh beragam godaan dan rayuan, napas Tante Lisa melonggar dan terlihat sedikit tenang. Selanjutnya dia lebih dapat terima dekapanku yang sebelumnya tidak pernah lepas. Wangi harum sabun yang menempel di badan Tante Lisa menambahkan tinggi nafsuku. Tubuh Tante Lisa saya kembali sejalan dengan badanku. Penisku yang tegak berdiri mencolok ke bokongnya. Tanganku ke arah dadanya. Rupanya dia masih tetap tidak ingin melepas ke-2 tangan yang tutupinya. Seringkali tanganku diungkapkan. Pada akhirnya leherku menjulur dan mulutku mencari belakang telinga dengan ciuman halus dan jilatan menggairahkan.

Baca Juga:  Cerita Sex Tante Bohay Yang Suka Berhubungan Intim

Pelan-pelan Tante Lisa bereaksi menggelengkan kepala agar lehernya tidak dapat dijangkau mulutku. Sesudah sesaat selanjutnya Tante Lisa semakin bertambah tenang, tanganku sukses mencapai ujung buah dadanya. Dengan tarikan dan pelintiran lembut di putingnya, Tante Lisa tidak menantang kembali. Tangan kananku melingkar meraba-raba ke perut bawah tetapi dengan cepat tangannya singkirkan tanganku. Saat tanganku ke atas ke arah buah dadanya kembali, rupanya dia biarkan saja. Saya makin percaya dapat sukses meniduri hingga jariku dengan perlahan menyeka gunung kenyal mencolok. Remasan lembut di buah dada Tante Lisa dengan pijitan ke depan dan pelintiran perlahan-lahan di puting susu, mengakibatkan Tante Lisa menarik napas dalam.

Saat mulutku menghisap tengkuknya dan ke-2 tanganku meremas gaungs di ke-2 gunung kembarnya, napas Tante Lisa mulai mengincar. Saya melihat matanya terpejam. Tarikan napas di mulutnya kedengar mendesis dan kepala yang sebelumnya tegak telah ditumbangkan ke bahuku. Saya mendudukkan dan merebahkan Tante Lisa ke arah tempat tidurnya dengan kaki menjuntai ke bawah. Mulutku mulai mencari gunung kembar sekalian melepas pakaian kaus yang tetap di tubuhku. Puting kecil kemerahan mulai saya sedot dengan mulutku dan satunya saya melintir. Makin ke bawah mulutku bergerak mencari perutnya, makin panjang tarikan napas Tante Lisa.

Saat mulutku sampai ke belahan paha, lidahku menjulur masuk lipatan basah dan menyelusup ke. Saya cari daging kecil sama seperti yang saya lidat dalam tontonan VCD. Daging itu saya seka dengan ujung lidah. Mendadak Tante Lisa menggeliat dan tangannya meremas rambutku dan menekan ke. Lidahku liar masuk ke dalam lubang vagina dan daging halus mencolok itu saya mempermainkan dengan lidahku. Tante Lisa mengeluh halus sekalian napasnya sedikit tersengal dan kepalanya digoyangkankan ke kiri dan kanan, saya selekasnya akhiri permainan itu dan mengganti penisku menyelusup vagina Tante Lisa.

Posisiku berdiri dan tubuh Tante Lisa rebah di atas kasur dan kakinya menjuntai ke tanah. Saat ujung penisku menyelusup di ujung lubang senggama, Tante Lisa buka pahanya lebar hingga mempermudah saya masukkan penis. Agar semakin mempermudah, karena itu ke-2 kakinya saya tempatkan di atas bahu. Saya rasakan nikmat saat penis semakin masuk ke dan pada akhirnya …. bles…. sampai pangkalnya. Tarikan dan dorongan sekalian pergerakan diputar mengakibatkan pergerakan kepala mbak Parmi ke kanan dan kiri makin kerap. Mendadak ujung penisku seperti dihisap dalam vagina hingga saya mengocak mundur-maju bisa lebih cepat. Tante Lisa mendadak melafalkanng dan bokongnya diangkat sekalian mendesis suara ketahan

“…….Waowwww…….ssss…..ooohhhahhh…..sessss…..aauuw…..ssss….”. Di penisku berasa ada pergerakan renyut yang memerah. Sangat nikmat hingga ujung penisku rasakan ada suatu hal yang ingin keluar. Secara cepat penisku saya cabut. Tumpahlah maniku di pahanya dan jatuh di ubin. Berasa badabku enteng dan otot-otot melembek rileks. Selanjutnya saya tertidur disamping Tante Lisa. Hari itu perjakaku lenyap untuk Tante Lisa.

Saya terjaga dan Tante Lisa tidak ada disisiku. Saya menelusurinya karena kawatir mbak Parmi minggat dari rumah. Saya temukan mbak Parmi di gudang belakang duduk di lantai sekalian menangis. Saya mendekati ia dan saya seka rambutnya yang hitam panjang. Saya bisikan-bisikan kata-kata “Tante, maafkan saya ya….. saya sudah khilaf membuat Tante Lisa geram”. Selanjutnya saya berkotbah mengenai moralitas dan keperluan seks wanita “Tante… pikirkan jika saya tidak diberi mbak Parmi, bermakna saya dengan pelacur kan…. Tante Lisa tentu tahu seusiaku semacam ini keperluan pendistribusian tentu besar sekali”.

Baca Juga:  Cerita Sex Nikmatnya Berhubungan Dengan Perawan Pelayan Rumah

Kepala Tante Lisa saya jatuhkan ke bahuku “begitupun jika wanita tidak pernah lakukan senggama, ia cepat tua dan dapat terkena kangker lho… dan yang mengerikan kemauannya dapat lenyap..” Khotbahku panjang lebar mulai melelehkan hatinya “Apapun itu yang sudah terjadi…. saya mengucapkan terima kasih saya cenderung lebih memilih Tante Lisa yang jelas bersih, sehat dan sebelumnya pernah punyai pengalaman. Selain itu Tante Lisa sayang sekali padaku”. Sesudah saya membujuk lumayan lama, pada akhirnya Tante Lisa ingin ku mengajak makan siang. Untuk menambahkan kemesraan, kadang-kadang Tante Lisa saya suapi.

Sekalian makan saya menyampaikan kemauanku rasakan kembali. Sebelumnya Tante Lisa menampik, tetapi pada akhirnya ia siap dengan persyaratan jangan ada yang keluar dalam rahimnya. Saya sepakat dan saya minta ke Tante Lisa jika merasa nikmat dan ingin menjerit, jangan sungkan-sungkan. Selanjutnya saya keluar sesaat beli jamu agar bisa bermain semakin lama. Tante Lisa saya meminta tutup semua pintu supaya tidak ada tamu yang mengusik.

Saya dan Tante Lisa mandi bersama-sama. Elusan dan remasan di buah dada dengan sabun cair mengakibatkan Tante Lisa seperti tersihir dengan menciumi pipi dan bibirku seperti kesetanan. Terlihat sekali gairah Tante Lisa mendadak berkobar hebat. Shower air hangat saya membuka untuk akhiri mandi bersama-sama. Tante Lisa saya dekap menghadap di depan di bawah shower air hangat sekalian ke-2 tanganku meremas dan menarik buah dadanya. Saya rasakan pergolakan gairahnya Tante Lisa sudah tiba pucuk dengan diikuti ia menarik penisku untuk dimasukkan pada vaginanya. Secepat-cepatnya saya dan Tante Lisa keringkan tubuh dan ke arah kamarku.

Bokongnya saya ganjal bantal hingga vaginanya mencolok semakin tinggi. Saya susupkan penisku setahap-setahap dan mendadak tanganku dicapai Tante Lisa ditempatkan ke buah dadanya. Saya remas ke-2 gunung kenyal itu dan pinggulku bergerak mundur-maju, kadang-kadang diputar dan dalam perhitungan tertentu cuma tudung penis yang masuk dan waktu selanjutnya dengan gerak memacu semua penis masuk sampai pangkal pinggul. Tante Lisa menggoyahkan bokong dan kepalanya bergerak kiri kanan.

“Ooooohhhhh……..aaaahhhhhhh……sssstttttttt……ttterrrruuuuuusssss ……… yaaaaaaahhhhhh.. tannnnte….. ma..u.. keluaaaarrrrrr ….. oohh..oohh..oohh…aahh..aahh..”. Tante Lisa tidak malu kembali keluarkan suara rintih dan jerit kepuasan. Remasan di penisku dan suara rintih dan jerit kepuasan yang dikeluarkan Tante Lisa mengakibatkan saya tidak kuat meredam semakin lama. Ujung penis yang makin mendesak mengakibatkan saya cabut dari lubang vagina dan …. croott……crootttt……croott…. maniku muncrat ke perut Tante Lisa.

Hari itu saya dan Tante Lisa bermain sampai senang. Pagi harinya Tante Lisa saya mengajak ke dokter untuk pasang susuk KB. Semenjak waktu itu saya tidak butuh mengambil penis setiap maniku muncrat. Nikmat dan nikmat tertinggi merasai saat penis dalam cengekeraman vagina disikatkan sampai pangkal sekalian memuncratkan air mani.