Cerita Sex Pembantu Genit Berhubungan Dengan Majikan

Narasi Seks Asli 2018 Cerita pembantu dan majikan banyak narasi nya, tetapi yang ini kali lain dan benar-benar terkesan, seorang tante riang yang mempunyai pembantu pria yang umum biasa-biasa saja. dapat terkait tubuh karena kesepian, Pelajaran untuk suami suami yang tinggalkan istrinya sendiri.
Ini hari Lisa terima telenar dari suaminya yang barusan kembali di Jakarta. Dari airport suaminya langsung ke arah kantor, diperjalanan ke arah kantor, dia menelenar Lisa beritahukan jika dia telah ada di Jakarta dan sedang diperjalanan ke arah kantornya, dia menerangkan ke istrinya jika kembalinya memang tiba-tiba sebab ada tatap muka dengan client-nya di Jakarta.

Lisa juga cuma menyetujui saja tanpa memberi komentar apapun itu, batinnya berbicara berada di Jakarta atau tidak berada di Jakarta tidak ada dampaknya buat dia, karena sejauh ini suaminya sebelumnya tidak pernah memberi nafkah bathin buatnya, dia selalu memperoleh nafkah bathin dari pihak lain, menjadi jika suaminya di Jakarta justru membuat susah Lisa untuk beraktivitas seksnya. Gagasan Lisa ini hari untuk nikmati tangkai kemaluan kenalan anyarnya jadi gagal karena telenar suaminya barusan, sedangkan dia rasakan lubang memeknya telah gatal ingin digaruk oleh penis lelaki lain, tetapi apa daya suaminya berada di Jakarta, Lisa takut saat ia lakukan persetubuhan dengan kenalan anyarnya dan waktu itu suaminya menelnar atau suaminya pulang lebih cepat, dapat kacau-balau kelak semua.

Cersex DewasaPada akhirnya Lisa menggagalkan gagasannya untuk pergi keluar hari ini, hatinya berbicara biarkanlah akan kutunggu sampai suaminya pergi keluar kota kembali, baru kupuaskan dahaga bathinku ini. Siangnya Lisa benar-benar resah, ia benar-benar ingin sekali rasakan sikatan-sodokan tangkai kemaluan lelaki, karena meredam tekanan keinginan birahinya, ke-2 pipinya memeras. Lisa waktu itu sedang duduk rileks di ruangan keluarga melihat TV tanpa sadar tangannya mulai menyeka-usap bibir memeknya dari kembali CDnya, waktu itu Lisa kenakan pakaian mode baby doll, roknya sedikit terangkut hingga CD putihnya kelihatan dan pahanya yang putih mulus juga kelihatan secara jelas, Lisa yang asyik masyuk tidak mengetahui hal tersebut, yang ada pada pemikirannya saat ini ialah tangkai kemaluan lelaki yang tegang dan besar.

Usapan tangannya di kelentitnya membuat memeknya mulai basah, Lisa mulai mendesah perlahan-lahan, nikmati belaian halus tangannya di kelentit dan dibibir memeknya, tangan kirinya mulai meremas-remas payudaranya, ke-2 payudaranya yang tidak kenakan BH silih ganti diremas-remas oleh tangan kirinya, dia memikirkan selingkuhannya sedang meremas-remas ke-2 payudaranya silih ganti dan dia memikirkan waktu itu sedang dijilati kelentit dan memeknya, memeknya makin basah, keinginan birahinya makin mencapai puncak. Ruang keluarga itu tempatnya cukup jauh dengan dapur dan kamar makan, bila lagi ada di dapur atau di kamar makan aktivitas apapun itu yang terjadi di ruangan keluarga tidak kelihatan dari dapur atau kamar makan, begitupun kebalikannya, dan beberapa pembantunya jika sudah usai bebenah di ruang keluarga atau di ruang yang lain, mereka akan bergabung di ruang mereka. Ruang itu berada dekat sama kamar mereka yakni dekat sama garasi mobil, menjadi aktivitas Lisa sekarang ini tidak ada seseorang juga yang menyaksikannya.

Pergolakan birahi Lisa makin bertambah, desahannya makin kerap kedengar, ke-2 payudaranya yang tidak kenakan BH tidak tertutup apapun kembali, ke-2 putingnya telah mengeras dan muncul keluar, CDnya telah merosot sampai paha, dan kelihatan jemari tengah tangan kanannya telah ada dalam capitan memeknya, dan kelihatan jemari tengahnya sedang masuk keluar di lubang memeknya, kelihatan bokongnya turun-naik dari kursinya bersamaan dengan masuk keluar jemari tengahnya. Lisa yang berusaha keras untuk capai pucuk birahinya tidak mengetahui ada sepasang mata yang melihat laganya. Ke-2 bola mata yang melihat kelakuan Lisa itu terbeliak, jantungnya berdegap kuat napasnya mengincar, panorama yang dilihat oleh pemilik ke-2 bola mata itu, yang dalam mimpinyapun sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehnya. Ke-2 payudara Lisa yang 1/2 terbuka dan terlihat ke-2 putingnya dan sedang diremas-remas berganti-gantian oleh tangan kirinya, selanjutnya di bawah dia menyaksikan belahan bibir memek Lisa yang terkadang kelihatan dan terkadang tidak kelihatan karena jemari tengah tangan kanan Lisa sedang masuk keluar di lubang memeknya itu, semua itu membuat sang empunya mata itu berulang-kali menelan ludah, sepanjang umurnya tidak pernah dia melihat panorama cantik semacam ini.

Sang empunya mata rasakan penisnya mulai mengeras menyaksikan semuanya, nyaris tanpa berkedip-kedip ke-2 matanya tertuju ketubuh Lisa, napasnya makin mengincar menyaksikan tingkah Lisa, badan Lisa kelihatan olehnya meregang-regang, penisnya makin mengeras, kelihatan celana pendeknya menggelembung oleh tekanan penisnya yang seakan ingin keluar sekapan celana pendeknya, di saat kepala Lisa mendangak ke belakang, ke-2 matanya yang 1/2 terpejam tangkap sosok badan sang empunya mata barusan.

Lisa benar-benar terkejut sekali sebab ada orang yang melihat tingkah liarnya itu, tindakan liar ke-2 tangannya stop saat itu juga. “Ehhh, Danar…addaaaaa…apaaa…sedaang apa kamuuu…,” Lisa berbicara secara tersengal-sengal, terkejut dan kesal karena pucuk birahinya tidak terlampiaskan. “Eeehhh…aaanuuuu…..aaanuuu…bu…,” Danar terkejut dengar peringatan Lisa, karena waktu itu dianya sedang asyik menyaksikan tindakan nyonyanya itu. Meskipun terkejut tetapi ke-2 mata Danar tidak melepas pandangannya dari badan Lisa yang cukup terbuka, ini tidak Lisa ketahui karena dia terkejut dengan kedatangan Danar di ruang itu, yang cuma Lisa ingat kerjakan saat dia berdiri dari kursinya barusan ialah CDnya yang dia benahi, hingga saat dia berdiri bertemu dengan Danar ke-2 payudaranya yang putih mulus itu tetap terpajang secara jelas di depan Danar. “Anu..anu apa,” Lisa berbicara ke Danar dengan kesal, karena malu dan karena pergolakan birahinya tidak terlampiaskan.

“Eeehhh…ini..ini..,Bu. Sayaa…mau meminta uang untuk membeli bahan pencuci kolam, yang kita punyai telah habis,” Danar menjawab cukup tergagap-gagap, dengan ke-2 matanya masih tetap tertuju ke payudara Lisa yang seakan-akan melawan ingin diremas. “nar, apa yang kamu saksikan barusan, janganlah sampai ada orang yang lain tahu, jika sampai ada yang mengetahui, kamu saya pecat,” mengancam Lisa, dan waktu itu ke-2 mata Lisa melihat ke selangkangan Danar, dan dia menyaksikan benjolan di celana pendek Danar.

Danar benar-benar merasa ketakutan dan merasa bersalah dengan sikapnya yang menyaksikan badan Lisa yang 1/2 telanjang, tetapi ke-2 matanya sebelumnya tidak pernah bergerak dari payudara Lisa yang menggantung secara cantiknya, payudara Lisa yang putih mulus dihias oleh ke-2 putingnya yang merah muda dan telah menyembul keluar dan mengeras tersebut. Sesudah mengangsung-nimbang dengan semua peluangnya, Lisa juga memutuskan untuk lakukan “quickie seks” dengan Danar, lantas iapun memerintah Danar untuk duduk di atas sofa. Lisa tahu jika penis Danar sudah tentu sedang berdiri secara gagahnya dibalik celana pendeknya tersebut.

Hati Lisa mulai sangsi di antara ingin nikmati sikatan tangkai kemaluan lelaki dengan takut akan suaminya pulang lebih cepat, dia melihat jam dinding yang terdapat di ruang itu, jam 13.30 siang, hatinya membatin suaminya mustahil pulang cepat, dia dapat lakukan “quickie seks” dengan Danar untuk raih pucuk kepuasannya yang terusik. Pada akhirnya gairah birahinya menaklukkan logikanya, Lisa juga memutuskan untuk rasakan tangkai kemaluan Danar mengaduk-aduk lubang memeknya. “Iyyaaa…Bu..saya sumpah tidak narasi pada orang lain,” jawab Danar ketakutan.

Baca Juga:  Cerita Sex Berhubungan Intim Dengan Tante Sendiri Yang Mesum

“Duduk, kamu,” perintah Lisa. Danar mengikuti perintah Lisa untuk duduk, iapun duduk di atas sofa yang dipilih oleh Lisa, dengan hati penuh ketidaktahuan dan dengan pandangan mata yang sebelumnya tidak pernah lepas dari payudara Lisa. “Ingat kamu jangan narasi ke siapa saja, hanya cukup kita berdua yang mengetahui permasalahan ini, hhhmmm..,” mengancam Lisa kembali sekalian jalan mendekati yang telah duduk di atas sofa, tanpa menghabiskan waktu Lisapun mulai turunkan celana pendek Danar sampai ke lutut. Tangkai kemaluan Danar yang telah tegang terangguk-angguk saat celana pendeknya lepas, rupanya Danar di saat itu tidak kenakan CD, Lisa terkejut karena dia tidak menduga jika Danar tidak kenakan CD, penisnya yang sangat tegang sekali teracung-acung di hadapannya. “Ingat, nar, apapun itu yang terjadi kamu jangan narasi ke siapa saja,” Lisa lagi berbicara. “Iyaah..bu…saaayyyaaa….jaanji…,” jawab Danar gagap, karena dia terkejut akan tindakan nyonyanya ini yang buka celana pendeknya. Dia sendiri kebingungan, dalam hatinya berbicara apa yang diinginkan oleh nyonyanya ini, karena tidak pernah sejauh ini ada wanita yang menyaksikan penisnya apalagi pada kondisi tegang, Danar juga merasa malu karena nyonyanya telah menyaksikan penisnya yang tegang tersebut. Tangan kanan Lisa selekasnya raih tangkai kemaluan Danar, iapun selekasnya mengangkang di atas pangkuan Danar.

sementara tangan kirinya raih CDnya dan menarik salah satunya tepian CDnya ke samping, hingga belahan bibir memeknnya kelihatan secara jelas oleh Danar, Danar yang tidak pernah lakukan jalinan tubuhpun dibikin kebingungan oleh tindakan Lisa, dan saat Lisa mulai memoles-oleskan kepala penisnya ke bibir memeknya, Danar rasakan geli yang aneh saat kepala penisnya bersinggungan dengan bibir memek Lisa, penisnya berdenyut. Tanpa menghabiskan waktu Lisa selekasnya menyisipkan tangkai kemaluan itu di bibir memeknya dan dia mulai menekan bokongnya ke bawah dengan perlahan-lahan dan tangkai kemaluan Danar pelan-pelan menyodok masuk di lubang memek Lisa. Ssleeeepppp…..bleeessss….bleeesss…..bleesss… Dengan pelan-pelan penis Danar mulai melesak masuk di lubang memek Lisa dan pada akhirnya tenggelam semuanya, Danar rasakan kepuasan yang hebat yang tidak pernah dia alami sejauh ini, rasa geli yang aneh menyelimutinya dianya, saat penisnya terjepit dalam lubang memek Lisa, Danar rasakan penisnya seakan ada yang meremas-remas. “Ooouuuggghhhh…..,” Lisa melenguh saat lubang memeknya diterobos oleh penisnya Danar.

“Eeeeggghhhh……..,” Danarpun mengeluh rasakan capitan lubang memek Lisa di penisnya. Dengan ke-2 tangan bertopang pada sandaran kepala sofa, Lisa pelan-pelan mulai bergerak, menaik turunkan bokongnya, ke-2 payudaranyapun terbuncang turun naik bersamaan dengan turun naik bokongnya. Danar yang masih bimbang dengan yang terjadi cuma dapat melotot menyaksikan ke-2 payudara Lisa yang terumbang-ambing di depan matanya. “Aaagghhh…eenaaakkk…nar, kaamuuu…jangan melongo..saaaajjaa…ooogghhh… hirup kedduaaa…tetekku…
remaaassss….remaaasss…,” Lisa mendesah kenikmatan.

Danar yang dengar perintah Lisa mulai melakukan, ke-2 tangannya mulai raih payudara Lisa yang terumbang-ambing itu, lantas dia meremas ke-2 payudara itu, karena tidak pernah dia lakukan hal itu, Lisa rasakan remasan tangan Danar di ke-2 payudaranya cukup kasar, tetapi kesan yang diakibatkan oleh remasan kasar tangan Danar membuat rasakan hal baru, nafsu birahinya yang sebelumnya sempat terlambat barusan mulai bertambah kembali. Mulut Danarpun mulai berganti-gantian mengisap-hisap ke-2 payudara Lisa, hisapan-hisapan mulut Danarpun tidak teratur, Danar benar-benar mengisap tetek Lisa seperti dia mengisap minuman, mengakibatkan Lisa rasakan lagi kesan yang tidak sama dibanding umumnya, hisapan-hisapan kuat Danar pada ke-2 teteknya membuat dia menggeliat,

Lisapun rasakan geli yang aneh di ke-2 payudaranya itu. Danar yang tidak pernah lakukan sex ini, rasakan kepuasan yang hebat, kepuasan yang tidak pernah dia alami sejauh ini, mulutnya mendesah-desah di tengah-tengah aktivitasnya mengisap-hisap payudara Lisa, matanya merem terbuka nikmati capitan lubang memek Lisa pada penisnya, Danar rasakan penisnya bersinggungan dengan lubang memek Lisa, dia rasakan geli yang hebat, penisnya makin berdenyut dengan kuat dan makin menegang, Lisa rasakan penis Danar yang makin mengeras. Lisa rasakan penis itu demikian tegang dan keras, dinding lubang memeknya rasakan kekerasan penisnya Danar itu, cairan birahinya makin banyak bersatu dengan cairan birahi Danar, mengakibatkan suara berdecak dari tatap muka dua kemaluan merangkumun kedengar, menambahkan semangat Lisa untuk menaik-turunkan bokongnya.

Lisa telah lupa akan kemungkinan suaminya pulang cepat, yang terdapat saat ini Lisa benar nikmati sikatan-sodokan tangkai kemaluan Danar di memeknya. Tidak lama berlalu Danar melenguh keras, penisnya berdenyut dengan keras, penisnya mulai tembakkan air maninya. Crreeeettt….creeettt….creeett……. air mani Danar bersebaran keluar membasahi lubang memek Lisa. “Ouuuuggghhh….hhhmmmmmhhh….sssllrrppppp…ssslr rrppp p….hhhmmm…..,” Danar melenguh rasakan letupan-letupan lahar kepuasannya yang mengucur dari penisnya membasahi memek Lisa sekalian mulutnya masih tetap mengisap-hisap payudaranya. Lisa rasakan letupan-letupan air mani Danar pada dinding memeknya, dia mengetahui Danar telah raih pucuk kepuasannya, Lisapun makin terus-menerus menaik turunkan bokongnya, dia merasa takut akan gagal raih pucuk kepuasannya, karena penisnya Danar telah menyembur lahar kepuasan, dia merasa takut jika sesaat lagi tangkai kemaluan Danar akan melemas sesudah menyembur cairan kepuasan tersebut.

“Oouuugghh…aaagghhh….ssshhhh..aaagghhh…sssshh hh…aa aaghhhh….. ,” Lisa mendesah kenikmatan rasakan lesakan tangkai kemaluan Danar di memeknya dan rasakan hangat pada dinding memeknya karena semprotan air mani Danar. Danar merasa lemas saat penisnya menyembur tetes paling akhir cairan kepuasannya di lubang memek Lisa, tetapi mulutnya tetap mengisap-hisap payudara Lisa, penisnya tetap berdenyut. Lisa yang rasakan tangkai kemaluan Danar tidak menyembur cairan kepuasannya kembali, merasa terkejut karena penisnya Danar tidak alami peralihan, Lisa rasakan penisnya Danar tetap keras dan tegang, umumnya tangkai kemaluan lelaki pelan-pelan akan ciut sesudah melepas cairan kepuasannya, tetapi bukan untuk penisnya Danar, penisnya Danar telah stop keluarkan cairan kepuasan tetapi Lisa tetap rasakan keras dan tegang.

Danar yang sukses raih pucuk kepuasannya, dalam waktu cepat telah kembali sembuh, pelan-pelan nafsu birahinya bangkit kembali, dengan semangat 45 hisapan dan remasan di payudara Lisa makin terus-menerus, dia cuma rasakan sedikit nyeri di kepala penisnya, tetapi semakin lama rasa nyeri itu lenyap ganti dengan rasa nikmat.

Danar memanglah belum eksper dalam soal bersetubuh, tetapi stamina badannya khususnya penisnya, benar-benar membuat kagum Lisa. Lisapun makin terus-menerus menaik-turunkan bokongnya, dari lubang memeknya pelan-pelan keluar cairan putih yang bersatu dengan cairan bening, cairan itu keluar bersamaan dengan masuk keluarnya tangkai kemaluan Danar di lubang memeknya, lenguhan-lenguhan nikmat makin kerap kedengar dari mulut Lisa, sedangkan dari mulut Danar cuma kedengar dengusan-dengusan kenikmatan karena mulutnya masih repot dengan ke-2 payudara Lisa.

Ke-2 manusia berbeda tipe ini telah lupa dengan kondisi sekelilingnya, yang mereka mengetahui hanya enaknya persetubuhan mereka ini, Lisapun tidak peduli akan kemungkinan suaminya pulang bisa lebih cepat, yang dia perdulikan hanya raih pucuk kepuasannya, yang dia perdulikan hanya penisnya Danar yang masuk keluar dalam lubang memeknya. Ke-2 figur badan mereka telah basah dengan keringat, napas ke-2 nya juga kedengar mengincar, ke-2 mata mereka merem-melek nikmati persetubuhan mereka ini, mereka berdua telah lupa akan status mereka. “Oouughhh, danaarr….kontolmu benar-benar enaaak….kkoontollmu…keras sekali… oougghh… shhhh….aaahh…sssshh.. aaaahhh…..,” Lisa mengeluh kenikmatan rasakan sikatan-sodokan tangkai kemaluan Danar di lubang memeknya, Lisa rasakan tangkai kemaluan Danar tegang dan keras seperti kayu saja seperti.

Baca Juga:  Cerita Ngeseks Sedarah Kenikmatan Kakak Dan Adikku

“Hhmmm…ssllrrppp….hhhmmmm…ssllrpppp….,” Danar bergumam kenikmatan sekalian mulutnya masih tetap repot mengisap tetek Lisa. Remasan tangan Danar di payudara Lisapun sebelumnya tidak pernah stop, tangannya meremas-remas ke-2 payudara Lisa dengan cukup kasar. Lisapun menggeliat karena hisapan-hisapan kuat mulut Danar dan remasan-remasan kasar di payudaranya, kesan yang cukup sedikit kasar ini tidak pernah dirasakan oleh Lisa, ke-2 puting payudaranya makin muncul keluar dan keras, Lisa makin mengeluh kenikmatan dibikinnya. “Oouugghhh…aaaaaagghhh… hiisaaapp…Pooon, hissaaappp…kuaaatt..kuatt… yachhh…aaaghh…ssshhsss…oougghh.,” Lisa mengerang-ngerang rasakan kerasnya hisapan mulut Danar. “Kaaammuuu…pernah melaakukaan ini..danarr….” bertanya Lisa tanpa hentikan pacuan bokongnya.

“Beeelumm…sssrrrlppp…Bu,…ssslrrpp…,”jawab Danar sekalian asyik mengisap tetek Lisa. Badan Lisapun ganti posisi dari 1/2 berjongkok saat ini tempatnya duduk di atas pangkuan Danar, sedangkan gerakkannya yang turun naik saat ini ganti dengan gerakkan maju mudur, ke-2 tangannyapun tidak ada di sandaran kepala sofa tapi saat ini ke-2 tangannya sedang meremas-remas kepala Danar yang asyik main di ke-2 payudaranya. Tali pakaian Lisa juga telah lepas dari ke-2 bahu Lisa, mengakibatkan ke-2 payudaranya tidak terhambat oleh apapun itu, hingga ke-2 tangan Danarpun bebas meremas-remas ke-2 payudara itu. Danar memang baru pertama ini kali lakukan hubungan seksual, tetapi karena umur Danar yang benar-benar muda hingga penisnya tadi telah keluarkan sperma tetap berdiri secara gagahnya dan siap untuk berperang lagi, yang kurang dari Danar cuma pengalaman saja, tetapi agar Lisa itu cukup yang terpenting penisnya Danar keras dan tegang dan dapat mengobrak-abrik lubang memeknya yang haus akan tangkai kemaluan lelaki.

“Hhhhmmm…ssslrrppp…sssslrrppp…hhmmm….,” Danar asyik dengan tindakan hisapannya di payudara Lisa, yang satu dia hirup yang satunya dia remas, ke-2 payudara Lisa berganti-gantian disedot dan diremas. “Ouuughh…aaaaghhhh…ssshh…eenaaakk…Poon…eennaa akk.. nikmaattt sekali… terus hisaaaapp…reeemaaass….yaachhh…jangan berhentiiii…ouughhh..aaaagghh ….kontooolllmuuu….eenaaakkk…keeraaassss…….,” Lisa merintih-rintih nikmati semuanya. Pergerakan mundur-maju badan Lisa makin cepat, Lisa rasakan kelentitnya geli-geli sedap bersinggungan dengan jembut Danar, remasan tangannya di kepala Danar makin jadi karena hisapan dan remasan Danar di ke-2 payudaranya.

Itil V3
Kepala Lisa bergoyang ke kiri dan ke kanan, mulutnya merintih-rintih kenikmatan, matanya merem terbuka nikmati kesan persetubuhan ini. Tidak lama berlalu pergerakan badan Lisa mulai tidak teratur, badannya mulai mengejut-ngejut, kelihatannya pucuk kepuasannya akan selekasnya dia peluk, mendadak Lisa menekan bokongnya ke belakang seakan-akan dia ingin penisnya Danar masuk dengan biji pelernya di lubang memeknya, dan… Sssrrrrr……srrrrrrrr…..ssssrrr… Memeknya menyembur cairan kepuasannya, cairan hangat itu menyirami tangkai kemaluan Danar, Danar rasakan penisnya jadi hangat oleh siraman cairan kepuasan Lisa, Danar rasakan dinding memek Lisa seakan meremas-remas penisnya.

“OOuuuggggghhh….aakuuu….keluuuarrr…Pooonnn, aaaakuuu…aaagghh..enaakkk nikkmaaat….aaagghhh….,” erang Lisa nikmati pucuk kepuasannya yang sukses dia peluk. Badan Lisa melafalkanng, pergerakannya berhenti, tangannya meremas kepala Danar dengan kuat, napasnya terengah-engah, waktu memeknya teteskan tetes paling akhir dari cairan kepuasannya, Lisapun melenguh panjang, dinding memeknya tetap berkedut-kedut, yang dirasa oleh Danar seakan-akan meremas-remas penisnya. Dengan napas yang tetap mengincar, Lisapun roboh di atas pangkuan Danar,

Danar cuma dapat diam, ia tidak tahu apakah yang harus dibuat, pelan-pelan Lisa buka matanya lantas berbicara, “Kamu suudah keluar, nar,” Bertanya Lisa. “Belum, Bu,”jawab Danar polos. “Hhhmmmm kamu termasuk ayam pejantan ,” Lisa berbicara dengan genit. Dengan pelan-pelan Lisa mulai gerakkan badannya kembali, bokongnya dia maju undurkan, hingga tangkai kemaluan Danar mulai kembali masuk keluar memek Lisa. Sebenarnya Lisa telah merasa senang dengan perolehan pucuk kepuasannya ini, tetapi karena ia mengetahui jika Danar belum eksper, pada akhirnya dia memutuskan untuk memberikan kepuasan penisnya Danar sampai keluarkan cairan kepuasannya kembali.

Danar rasakan lagi penisnya masuk keluar memek Lisa, Lisa bergerak secara cepat, dia ingin segera menyelesaikan permainan ini, karena keinginan birahinya telah tercukupi ia mulai sedikit cemas akan kehadiran suaminya, badannya mundur-maju secara cepat, penisnya Danarpun mengakibatkan masuk keluar dengan cepat, Blleeesssss….sssrrrttt….bleeeessss…ssrtttttt…blees sss….sssrtttt…. Lisa memaju undurkan bokongnya secara cepat, tangkai kemaluan Danarpun masuk keluar di lubang memek Lisa bersamaan dengan pergerakan mundur-maju, dengan pergerakan Lisa yang cepat ini membuat Danar cukup kesusahan mengisap payudara Lisa, hingga yang dapat dia kerjakan cuma meremas-remas payudara itu, dan suara erangan Danarpun mulai kedengar terang. “Aaaaghhh….ssshhhh…ooougghh….sssshhh… enaaakk…Bu…eenaaakkk…,” Danarpun mengeluh kepuasan, rasakan capitan memek Lisa di penisnya.

“Ehhmmm…enaak…nar…aaayoo…keluaaariinn…ceppaat …,” Lisapun mendesah. Badan Lisa menghentak-hentak secara cepat, goyangan bokongnya semakin cepat, tangkai kemaluan Danar makin mengeras jadi, Lisa rasakan tangkai kemaluan Danar seperti tangkai kayu yang dimasukkan pada saat memeknya, semua dinding memeknya rasakan kerasnya tangkai kemaluan Danar itu, nafsu birahinyapun naik secara cepat.

“Ouughh…Poon..Koontooollmmmu…..keeraasssss…se ekaal liii…sssshhh…aaaggh nikmaaat betuulll…aaarrggghhh….aaakkuuu…ingin teruuusss…merasakannyaaaa oooohhhhh…..” Lisa merintih-rintih kenikmatan. “Aaahhh…iiyaaaahh….mmmmmm….eeennaakkk….ooohhh …puny aa….ibuuu.. enaaaak….,” Danar mengeluh nikmat. Lisa repot dengan goyangan dan mundur-maju bokongnya sementara Danar repot dengan ke-2 iris tangannya yang meremas-remas kuat payudara Lisa. Napas mereka berduapun kedengar mengincar, pucuk pendakian kepuasan mereka mulai di tingkat pintu. Pergerakan Lisapun makin mengganas dan liar, rintihan-rintihannya makin kedengar, erangan Danarpun makin kerap kedengar, suara rintihan dan erangan mereka kedengar berganti-gantian, diselipin suara decakan karena beradunya ke-2 kemaluan mereka, lubang memek Lisa makin banjir, tangkai kemaluan Danarpun makin bebas masuk keluar di lubang memek Lisa, tanpa hentinya Lisa melenguh-lenguh kenikmatan.

Badan Lisapun mulai bergerak tidak teratur, badan Danar mulai kelihatan melafalkanng, otot-otot pada tangannya kelihatan, pucuk pendakian kepuasan mereka pada akhirnya sukses mereka peluk, dengan sekali hentak Lisa menekan dalam-dalam bokongnya. Ccrreeeeetttt….sssssrrrrrrr…ccreeetttt…creeeettttt …ssssrrrrrr….. Kemaluan mereka berdua dengan bersama menyemprot lahar kepuasan mereka.
“Ooouugghhh…akuuu..keluaarrr..lagiiii…aaaaggh hh…en aaakkk…nikmaattt…. kamuuu betul…betullll…perkaaassaaa….Pooon,” erang Lisa nikmati pucuk pendakian kepuasannya yang ke-2 kalinya. “Hhhhhmmm…aaaaahh..ssshh…aaakuuu…jugaa….kelua arrr… Buuu,” Danarpun melenguh kenikmatan.

Badan Lisapun roboh kembali di pangkuan Danar, napas ke-2 nya kedengar mengincar, pelan-pelan tangkai kemaluan Danar mulai menjadi kecil dan lepas dari capitan memek Lisa. Bersamaan terlepasnya tangkai kemaluan Danar dari lubang memek Lisa selanjutnya mengucur cairan putih bersatu dengan cairan bening dan jatuh ke paha Danar. Sesudah napas mereka lagi normal, Lisa mengingati lagi ke Danar tidak untuk bercerita peristiwa baru saja ke siapa saja dan dia mengingati Danar untuk kapan saja bila dia sedang ingin lakukan jalinan tubuh, Danar harus siap.

Lisa menambah supaya Danar berlagak sebagaimana umumnya saja, Danar cuma menyetujui kehendak nyonyanya itu, Danar berpikiran betapa bodohnya dia jika bercerita hal itu pada orang lain yang dapat berpengaruh dia tidak bisa nikmati badan mulus nyonyanya kembali dan tidak dapat rasakan surga dunia.

Danarpun bergerak sesudah kenakan celananya ke arah kamarnya, sedangkan Lisapun membereskan baju dan CDnya bergerak ke kamarnya, Lisa bersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi, sesudah usai mandi Lisa ambil daster satu tali yang mini, dalamannya dia cuma kenakan CD saja tanpa BH, dan bergerak keluar kamarnya ke arah ruang keluarga dan melihat TV sekalian menanti kehadiran suaminya.