Cerita Sex Dewasa Berhubungan dengan 2 Tante Riang

Cersex Dewasa2018 Narasi panas tante riang ini diawali sesudah sekolah saya diminta menjaga toko Punya Tante Gira yang sebetulnya bukan tante asliku. Ia ialah rekan dari dari ibu sodaraku jauh, repot dech kalodiceritain, saya jaga toko itu telah sekitaran dua minggu.
Karena toko punya Tante Gira jual sembako, karena itu pembelinya juga umumnya ibu-ibu atau wanita. Saya yang bekerja untuk mengambil beberapa barang seperti beras, gula ya cuma berlaku cuek saja pada jumlahnya konsumen tersebut.

Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.

Tante Lina pemilik toko di samping tokonya Tante Gira yang kelihatannya type wanita binal. Ia kerap tiba sore hari tiap toko akan ditutup. Ia umumnya sama-sama omong-omong, bersenda canda dengan Tante Gira, dan jika sudah ini pasti lama sekali selesainya. Dan sebagaimana umumnya, saya pulang lebih dulu ke rumah karena Tante Gira umumnya dijemput oleh suaminya atau anaknya.

Tetapi satu saat, saat ingin pulang saya terpikir jika harus mengantar Indomie ke pelanggan, saya segera kembali ke toko. Dan memang toko telah sepi, pintu juga cuma ditutup tanpa digembok. Aku juga masuk langsung ke arah area untuk menyimpan Indomie. Rupanya saya melihat kejadian yang tidak kuduga benar-benar, kusaksikan Tante Gira dengan posisi tetelentang antara setumpukan karung beras sedang dioral kemaluannya oleh Bu Lina. Tante Gira benar-benar nikmati dengan rintihannya yang ditahan-tahan dan tangannya menggenggam kepala Bu Lina untuk dirapatkan ke selangkangannya.

Karena kaget atas kedatanganku, karena itu ke-2 nya juga stop dengan menunjukkan muka sedikit malu. Tetapi tidaklah sampai lima detik, mereka juga tersenyum dengan penuh artii

“Kamu belum pulang to Her (Hery namaku), kebenaran lho kita dapat ramai-rame, ya kan Bu Lina..?” sebut Tante Gira sekalian menariktangan Bu Lina ke ke-2 dadanya yang terbuka.

“Mari sini Her.., jangan malu, ughh, ahh..!” desah Tante Gira kembali, ini kali tangannya melambai-lambai ke arahku.

Dan aku juga sebelumnya sempat kebingungan tidak paham harus melakukan perbuatan apa, tetapi karena ke-2 wanita pada kondisi tanpa baju semacam itu panggilku, gairah kelelakianku bangun meskipun saya tidak pernah rasakan sebelumnya. Perlahan-lahan saya dekati ke-2 nya sekalian menyaksikan mereka berdua. Mirip orang raja aku juga disongsong, mereka yang semula terlentang dan menindih sekarang mereka bangun dan duduk sekalian mengatur rambutnya masing-masing.

Cuma lima cara aku juga sampai di hadapanya, dan dengan mahir mereka berdua secara langsung meremas selangkanganku.

“Her, ini sebelumnya pernah masuk ke dalam sarangnya belum..?” bertanya Tante Gira manja.

“Be.., belum Tante..!” jawabku polos sekalian meredam rasa geli yang sangat nikmat.

“Wah.., luar biasa donk tidak pernah. Pertama kalinya langsung mendapat dua lubang..!” gurau Bu Lina, sedangkan tangannya menarik lepas celanaku sampai saya betul-betul telanjang di depan mereka.

Baca Juga:  Cersek Janda Bercinta Dengan Ibu Rita

Dan tidak lama kemudian saya rasakan kehangatan padabatang kemaluanku. Kedengar srup, srup ahh. Tante Gira dan Bu Lina seolah ingin berebutan untuk nikmati tangkai kemaluanku yang memiliki ukuran normal-normal saja.

“Mari Bu.., hirup lebih kencang agar keluar didalamnya..!”
“Iya Bu.., ini kontol kok sedap sekali sich..?”
“Cupp.., crupp..!” kata mereka berdua sama-sama menyahut.

Saya cuma pasrah nikmati tindakannya dan kadang-kadang kuusap pipi-pipi ke-2 Tante-Tante itu dengan gairah .

Tidaklah sampai 10 menit, saya rasakan suatu hal kepuasan hebat yang umumnya terjadi dalam mimipi, tubuhku menegang, mataku terpejam untuk rasakan suatu hal yang keluar kemaluanku. Curahan maniku memuncrat berkenaan muka Bu Lina dan Tante Gira, dan dengan langsung Tante Gira mengubah lumatan dari punyaku ke muka Bu Lina. Dengan buas sekali mereka sama-sama berciuman bibir, berebut untuk menelan air kepuasan punyaku. Aku juga berjongkok dan buka paha Tante Gira, Tante Gira cuma menurut.
“Ingin apa kau Sayang..?” desah Tante Gira.

Saya cuma diam saja dan arahkan mukaku ke selangkangannya yang bau anyir dan terlihat mengkilat karena telah basah. Saya berusaha untuk lakukan seperti pada beberapa film. Kumasukkan lidahku ke rongga-rongga vaginanya dan menyedot-nyedot klitorisnya yang kaku tersebut. Kurasakan saat saya mengisap benda kecil Tante Gira. Tante Gira selalu menggeliat dan mengusung bokongnya, hingga terkadang hidungku turut mencium benda kecil tersebut.
“Her.., kamu kok pintar sekali sich, terus, terus uggh.. ughh.. ahhh, ehh, aahhh..!” ceracau Tante Gira.
“Terus Her, terus..! Berikan Tantemu surga kepuasan, mari Her..!” sebut Bu Lina yang memilin dan mengemut puting susu Tante Gira.

“Terus Bu..! Her.., saya ingin muncrat! Mari Her.., sedot yang keras kembali..!” pinta Tante Gira.
Aku juga makin liar mainkan vaginanya, dan secara pekikan Tante Gira, “Aghh.., ughh..!” lidahku rasakan ada cairan kental keluar vagina Tante Gira. Saya segera tangkapnya dan sedikit sangsi untuk menelannya.

“Her, telah Her.., Tante telah senang nih..! Kamu giliran dengan Bu Lina ya..!” katanya sekalian tangannya menyeka cairannya yang keluar lubang senggamanya.
Aku juga tidak sadar jika tangkai kemaluanku telah bangun kembali, tegak dengan prima meskipun sedikit berasa nyeri.

“nanti Her.., kamu di sini dahulu ya..!” pinta Bu Lina sekalian keluar ke arah tempat setumpukan koran dan ambil beberapa lembar.
Selanjutnya Bu Lina masuk ke dalam gudang kembali dengan melangsungkan koran yang dibawa. Sesudah kurang lebih cukup, Bu Lina menelentangkan badannya dan panggilku, “Mari saat ini gantian saya donk Her..!” ucapnya sekalian tangannya meremas susunya sendiri.

Aku juga langsung mengangkanginya dan ke-2 tangan juga menukar tangannya untuk meremas susu-susunya yang tetap kenyal. Halus, lembut, sedap rasanya menggenggam payudara orang dewasa.
“Her.., masukkan donk tuch burung kamu ke lubang Lina, mari donk Her..!” bisiknya halus.
Aku juga berusaha untuk arahkan masuk ke dalam lubangnya, tetapi dasar masih pemula, berasa tergelincir terus.

Baca Juga:  Cerita Lesbian Sedarah Kandung

“Mari Lina tolong agar tidak salah target..!” katanya.
Dan tangannya juga menggenggam tangkai kemaluanku secara halus dan memberi kocokan sesaat, dan pada akhirnya dituntun masuk ke dalam lubang kepuasannya.
Ini pertama kalinya kurasakan penisku masuk ke dalam sarangnya. Berasa hangat, lembab, nikmat dan seperti ditarik-tarik dari dalam kamaluan Bu Lina. Secara perasaan aku juga mulai gerakkan bokongku mundur-maju secara perlahan dan memiliki irama.

“Terus Her.., masukkin kembali lebih dalam, ayooo, ughh..!” desah Bu Lina.
Tangan Bu Lina juga sudah menggenggam bokongku dan menekan-nekan agar doronganku lebih keras, dan kakinya sudah melingkar di pinggangku.
Kurang lebih cuma 10 menit berakhir, Bu Lina menjerit sekalian menggaruki punggungku dengan keras, “Ooohhh.., saya ngejrot.., Her..! Yeess.., uhhh..!”

Selanjutnya badannya lesu dan melepas kakinya yang melingkar di pinggangku. Aku juga bangun tinggalkan Bu Lina yang terlentang dan terlihat dari lubang kepuasannya banyak cairan yang keluar. Kuhampiri Tante Gira yang mulai tutup pintu-pintu tokonya. Aku juga ikut menolongnya untuk mengepaki beberapa barang.

Itil V3
Sesudah beberapa saat menanti jemputan, kedengar telepon berdering. Sesudah kuangkat rupanya mobil yang digunakan jemput digunakan suaminya untuk ngantar tetangga pindahan. Selanjutnya aku juga tawarkan untuk mengantar ke rumah Tante Gira dengan Impresa 95 kecintaanku.
Dalam perjalanan, Tante banyak menceritakan jika jalinan lesbinya dengan Bu Lina telah tiga tahun, karena Omku sukai pulang malam (mabok-mabukan, judi, nomor buntut, dan lain-lain) hingga tidak senang jika dicumbu oleh Omku. Dan Bu Lina memang janda karena suaminya minggat sama wanita lain. Baca : Cerita Dewasa Riil Mbak Limah Janda Haus Seks

Sampai di dalam rumah Tante Gira, situasinya memang sepi karena anaknya kuliah dan Omku sedang mengantarkan tetangga berpindah rumah. Sesudah saya angkat-angkat barang ke rumah, aku juga lantas pamitan ingin pulang ke Tante Gira. Saya kaget, rupanya Tante Gira bukanlah membolehkan saya pulang, tapi justru tarik tanganku ke arah kamar Tante Gira.
“Her.., Tante tolong dipuasin kembali ya Yang..!” pintanya sekalian merengkuhku dan tempelkan ke-2 buah dadanya ke badanku.

Aku juga mencium bibirnya yang terbuka dan mengulumnya dengan gairah, demikian juga Tante Gira. Selanjutnya dengan dorongan, jatuhlah badan kami berdua di atas kasurnya, dan secara semangat kami sama-sama meraba-raba, menindih, mendesah. Sampai pada akhirnya saya melepas maniku ke kemaluan Tante Gira.

Aku juga pamitan pulang dengan mencium bibirnya dan meremas susunya secara halus. Selanjutnya dari laci almari diambilnya uang 100 beberapa ribu, dan diberi kepadaku, “Untuk rahasia kita..!” ucapnya.

Hingga kini lebih dari dua tahun saya bekerja di toko Tante Gira, dan jalinan tubuhku dengan Tante Gira dan Bu Lina tetap berjalan. Dan yang menggembirakan ialah Tanti, anak Bu Lina ingin kupacari, dan saya ingin menjadikan sebagai istri.