Cerita Sex Ingin Membeli Mobil Malah Berhubungan Dengan Pemiliki Mobil
Narasi Seks Asli 2018 Saya ada di kost di wilayah Jakarta Barat. Karena uang kiriman orang tuaku terkadang telat dan kadangkala bahkan juga tidak ada kiriman benar-benar, untuk tetap bertahan hidup, aku juga jadi guru private beberapa anak SMA. Memang saya untung dianugerahi otak yang cukup encer.Aku juga hidup sedih di ibu-kota ini, kadangkala sepanjang hari saya cuma makan mie untuk menjejal perutku. Kupikir tidak kenapa, asal saya dapat irit agar dapat beli buku kuliah dan lain-lain, hingga saya dapat lulus dan membesarkan hati ke-2 orang tuaku.
Bokep Jepang – Kadangkala saya iri menyaksikan beberapa teman kuliahku. Mereka kerap dugem, kenakan pakaian bagus, bermobil, memiliki HP terkini, dan lain-lain.Salah satunya dari rekan kuliahku namanya Monika. Ia gadis elok dan kaya. Dia anak seorang direktur sebuah perusahaan besar di Jakarta. Yakin atau mungkin tidak, ia ialah kekasihku. Terkadang saya bingung, kok ia dapat tertarik padaku. Walau sebenarnya banyak rekan lelaki yang bonafid, melafalkanrnya. Saat kutanyakan ini, ini bukanlah ge-er, ia katakan jika menurut dia saya orang yang bagus, santun dan pandai.
Selain itu, ia sukai dengan mukaku yang ucapnya “cute”, dan perawakanku yang kekar. Tidak sia-sia saya kerap latihan karate waktu di Sukabumi dahulu.Monika dan saya sudah pacaran sejak 2 tahun akhir-akhir ini. Meskipun kami berlainan status sosial, ia tidak terlihat malu pacaran denganku. Aku juga sedikit kurang percaya diri jika jemputnya memakai motor bututku, di tempat tinggalnya yang berada di Pondok Cantik. Kerap orang tuanya, mereka baik padaku, tawarkan untuk memakai mobil mereka bila kami akan pergi bersama-sama.
Tapi saya memang memiliki harga diri atau gengsi yang lebih tinggi (menurut Monika kekasihku, gengsiku ketinggian), hingga saya selalu menampik. Ke mana saja saya selalu memakai motor bersama Monika. Monikapun tidak keberatan bahkan juga kagum pada konsep hidupku. Saat makan atau menonton, saya selalu menampik jika ia akan membayariku. Saya katakan kepadanya sebagai lelaki saya yang perlu bayarin ia. Walaupun sudah pasti kami pada akhirnya cuma makan di dalam rumah makan simpel dan menonton di bioskop yang murah.
Itu juga saya kerjakan jika sedang punyai uang. Jika tidak ya kami sekadar bercakap saja di tempat tinggalnya atau pada tempat kostku.Monika ialah gadis baik. Saya benar-benar menyukainya. Hingga dalam pacaran kami sebelumnya tidak pernah melakukan tindakan terlampau jauh. Kami cuma berciuman dan paling jauh sama-sama meraba-raba. Memang betul kata orang, jika kita betul-betul menyukai seorang, kita akan menghargai orang itu. Monika sebelumnya pernah katakan padaku, jika dia ingin menjaga keperawanannya sampai dia menikah kelak. Ditambah aku juga waktu itu tetap perjaka.
Mungkin ini sulit dipercayai oleh pembaca, ingat tren pertemanan anak muda Jakarta sekarang ini. Kondisiku mulai berbeda sejak beberapa waktu lalu. Waktu itu saya disodori sebuah kesempatan untuk berwirausaha dengan seorang temanku. Saya tertarik dengar narasi kesuksesannya. Ditambah modal yang diperlukanpun benar-benar kecil, hingga saya berpikiran tidak ada kelirunya untuk coba.
Hasilnya rupanya hebat. Mungkin memang karena sektor ini ada banyak kesempatan, selain taktik marketing yang disiapkan oleh program ini benar-benar tepat. Pendapatankupun /bulan saat ini capai juta-an rupiah. Mungkin satu tingkat dengan tingkat manager perusahaan kelas menengah. Bekerjanyapun dapat part-time sekalian disambi kuliah. Memang untung saya temukan program ini.
Sejak itu, performaku berbeda. Pola hidup yang telah lama saya mimpikan saat ini sudah dapat kunikmati. HP terkini, baju bagus, dapat saya membeli. Makin kerap saya ajak Monika untuk makan di restaurant mahal dan menonton film terkini di bioskop 21. Monika sebelumnya sempat terkejut dengan kemajuanku. Sebelumnya sempat diduganya saya berusaha yang ilegal, seperti jual narkoba.
Tapi sesudah saya terangkan apa bisnisku, ia juga lega dan turut suka. Dimintanya saya mengucapkan syukur pada Tuhan karena sudah memberi jalan kepadaku.Cuman satu yang masih tidak cukup. Saya belum mempunyai mobil. Sesudah menabung hasil dari usahaku sepanjang beberapa bulan, pada akhirnya terkumpul uang untuk beli mobil sudah bekas. Kusaksikan di suratkabar dan tercantum iklan mengenai mobil Timor tahun 1997 warna gold metalik. Saya tertarik dan secara langsung kutelpon sang penjualnya.
“Ya betul… mobil saya memang dipasarkan”. Suara seorang wanita menjawab di ujung telephone. “Harga berapakah Bu?”
“Empat puluh 8 juta”
“Kok mahal sich Bu?”
“Keadaannya bagus lho.. Semua full orisinal”
Secara cepat kukalkulasi danaku. Wah.. Untung masih lumayan, meskipun saya harus jual motorku dahulu. Tapi aku juga berpikiran, siapa yang tahu harga bisa ditawar. Kuputuskan untuk menyaksikan mobilnya lebih dulu.
“Alamatnya di mana Bu?”
Diapun selanjutnya memberi alamatnya, dan saya janji untuk tiba ke situ sore hari ini setelah kuliah.
Sesudah cari sejumlah lama, sampailah saya di alamat yang diartikan.
“Selamat sore” sapaku saat seorang wanita elok buka pintu.
“Oh sore..” jawabannya.
Saya terheran menyaksikan kecantikan sang ibu. Umurnya mungkin sekitaran 35 tahunan, dengan kulit yang putih bersih, dan tubuh yang seksi. Payudaranya yang terlihat penuh dibalik pakaian “you can see” menambahkan kecantikannya. Supaya pembaca bisa memikirkan kecantikannya, saya dapat katakan jika sang ibu ini 80% serupa dengan Sally Margaretha, bintang film tersebut.
“Saya Wawan yang siang tadi telephone ingin menyaksikan mobil ibu”
“Oh.. Ya silahkan masuk.”
Aku juga masuk ke tempat tinggalnya.
“Nantikan sesaat ya Wan. Mobilnya tetap digunakan sesaat jemput anakku les.
Ingin minum apa?””
Ah.. Tidak perlu ngerepotin.. Apa dech Bu” Aku juga selanjutnya duduk di ruangan tamu. Tidak lama sang ibu tiba dengan bawa satu gelas air sirup.
“Kamu masih kuliah ya,” tanyanya sesudah duduk bersamaku di ruangan tamu
“Iya Bu.. Nyaris usai sich ”
“Mari diminum.. Untung ya kamu.. Dibelikan mobil oleh orang tuamu” sang ibu berbicara kembali.
Kuteguk sirup pemberian sang ibu. Sedap dan fresh sekali rasanya hilangkan dahagaku.
Itil V3
“Oh.. Ini saya membeli dari usaha saya sendiri, Bu. Mangkanya jangan mahal-mahal donk” jawabku.
“Wah.. Luar biasa kamu jika begitu. Memang usaha apa kok masih kuliah telah bisa membeli mobil”
“Yah usaha skala kecil lah” jawabku seadanya.
“Ngomong-ngomong mobilnya mengapa dipasarkan Bu?”
“Aduh kamu ini ba Bu ba Bu dari barusan. Saya kan belum terlampau tua. Panggil saja mbak Sonya.” jawabannya sekalian sedikit ketawa genit.”Mobilnya saya akan jual karena ingin membeli yang tahunnya lebih baru”
“Oh demikian..” jawabku.
Selanjutnya mbak Sonya terlihat melihatku dengan pandangan yang cukup lain. Cukup rikuh saya dibikinnya. Ditambah mbak Sonya duduk sekalian menumpangkan kakinya, hingga rok mininya cukup sedikit terangkut menunjukkan pahanya yang putih mulus.
“Anaknya berapakah mbak. Terus suami mbak kerja di mana?” tanyaku untuk hilangkan kerikuhanku.
“Anakku satu. Masih SD. Suamiku sudah tidak ada. Ia wafat 2 tahun lalu” jawabannya.
“Aduh.. Maaf ya mbak”
“Tidak apa kok Wan.. Kamu sendiri telah mempunyai kekasih?”
“Telah, mbak”
“Elok ya?”
“Elok donk mbak..” jawabku kembali.
Duh, saya semakin rikuh dibikinnya. Kok perbincangannya menjadi melantur ini. Mbak Sonya selanjutnya bergerak duduk di sebelahku.
“Elok mana sama mbak..” ucapnya sekalian tangannya meremas tanganku.
“Anu.. Aduh.. Sama, mbak elok” jawabku sedikit tergagap.
“Kamu pernah begituan dengan kekasihmu?”. Sekalian berbicara, tangan mbak Sonya mulai beralih dari tanganku ke pahaku.
“Belum.. Mbak.. Saya masih perjaka.. Saya tidak mau begituan dahulu” jawabku sekalian menepiskan tangan mbak Sonya yang meremas-remas pahaku.
Jujur saja, sebetulnya aku juga mulai terangsang, namun waktu itu saya masih bisa berpikiran sehat tidak untuk mengkhianati Monika kekasihku. Dengar jika saya masih perjaka, terlihat mbak Sonya tersenyum.
“Ingin mbak ajarin triknya membuat suka wanita?” tanyanya sekalian tangannya merabai lagi pahaku, dan secara perlahan-lahan menyeka-usap penisku dari kembali celana.
“Aduh.. Mbak.. Saya telah mempunyai kekasih.. Tidak perlu dech..””Mobilnya kapan tiba sich?” lanjutku kembali.
“Sesaat lagi.. Mungkin macet di jalan. Ingin minum kembali? ” Tanpa menanti jawabanku, mbak Sonya pergi ke belakang sekalian bawa gelasku yang sudah kosong. Lega rasanya lepas dari rayu bujuk mbak Sonya.
Beberapa saat selanjutnya, mbak Sonya bawa lagi minumanku.
“Mari diminum kembali” kata mbak Sonya sekalian memberi gelas berisi sirup padaku.Kuteguk sirup itu, dan berasa cukup lain dari tadi. Mbak Sonya selanjutnya lagi duduk di sebelahku.
“Ya .. Kamu memang setia nih ceritanya.. Kita bercakap saja dech sekalian menanti mobilnya tiba, OK?”
“Iya mbak..” jawabku lega.
“Kamu ngambil jalur apa?”
“Ekonomi, mbak”
“Mengenal kekasihmu di situ ?”
Aduh.. Saya berpikiran kok sang mbak kembali nanyanya yang seperti begituan.”Iya ia rekan kuliah”
“Ceritain donk bagaimana ketemunya” Yah dibanding disuruh yang nggak-nggak, saya sepakat saya bercerita kepadanya mengenai ceritaku dengan Monika.
Kuceritakan bagaimana saat kami kenalan, ciri-cirinya, acara favorite kami saat berpacaran, beberapa tempat yang kerap kami datangi. Sesudah sejumlah lama menceritakan, entahlah kenapa gairah birahiku terangsang luar biasa. Aku juga rasakan sedikit keringat dingin mengalir di dahiku.
Mengapa Wan.. Kamu sakit ya” bertanya mbak Sonya tersenyum sekalian meremas lagi tanganku. Tangannya selanjutnya berpindah ke pahaku dan diseka lagi dan diremasnya perlahan-lahan.
“Anu mbak rasanya kok cukup aneh ya?” jawabku.
“Tetapi sedap kan?”Mbak Sonyapun selanjutnya dekatkan mukanya ke mukaku, dan bibir kamipun sudah sama-sama berpagut. Tidak dapat kembali saya menampik mbak Sonya. Gairahku sudah tiba di ubun-ubun.
“Saya barusan diberi apa mbak” tanyaku lirih.
“Ah.. Hanya sedikit obat kok. Agar kamu dapat lebih santai” jawabannya sekalian tangannya mulai buka retsleting celanaku.”Mari, mbak ingin rasakan penismu yang perjaka itu” sambungnya sekalian menciumi lagi mukaku.Mbak Sonyapun selanjutnya buka celanaku dan celana dalamnya sekalian.”Hmm.. Besar ya punyamu. Mbak sukai kontol besar anak muda ini”.
Tangannya mulai mengocak penisku perlahan-lahan. Selanjutnya mbak Sonya merebahkan kepalanya dipangkuanku. Diciumnya kepala penisku, dan lalu secara bergairah dikulumnya penisku yang telah tegak meredam nafsu berahi.”Ah.. Mbak..” desahku meredam nikmat, saat mulut mbak Sonya mulai mengisap dan menjilat-jilati penisku.Tangan mbak Sonyapun tidak tinggal diam. Dikocaknya tangkai penisku, dan diseka-usapnya buah zakarku.
Sesudah demikian lama penisku dimainkannya, kembali mbak Sonya bangun dan menciumiku.”Kita lanjutin pelajarannya di dalam kamar yok sayang..” bisiknya.Aku juga sudah tidak kuasa menampik. Gairah berahi sudah kuasai diriku. Kamipun bergerak ke arah ruang tidur mbak Sonya pada bagian belakang rumah. Sesampai saya di dalam kamar, mbak Sonya menciumiku lagi. Selanjutnya tangankupun dicapainya dan ditempatkan di payudaranya yang membusung.”Mari sayang.. Kamu remas ya”Ku ikuti perintah mbak Sonya dan kuremas payudara kepunyaannya.
Mbak Sonyapun kedengar mengeluh nikmat.”Sayang… tolong bukain pakaian mbak ya”.Mbak Sonya mengubah tubuh dan aku juga buka retsleting pakaian “you can see”nya. Sesudah terbuka, mbak Sonya kembali lagi menghadapku.”BHnya sekaligus dong sayang..” katanya.Kuciumi kembali mukanya yang ayu itu, sekalian tanganku mencari pengait BH di punggungnya.”Aduh.. Kamu polos sangat ya.. Mbak sukai..” ucapnya ditengah-tengah kecupan kami.”Pengaitnya di muka, sayang..”Kuhentikan kecupanku, dan kutatap kembali BHnya yang membuntel payudara mbak Sonya yang lebih besar tersebut.
Kubuka pengaitnya hingga payudara kenyal itu juga seakan meloncat keluar.”Bagus khan sayang.. Mari kamu hirup ya..”Tangan mbak Sonya merangkul kepalaku dan didorong ke dadanya. Tangannya yang satunya kembali meremas payudaranya sendiri dan menyorongkannya ke mukaku.”Ah.. Sedap.. Anak pandai.. Sshh” desah mbak Sonya saat saya mulai mengisap payudaranya.”Jilati putingnya yang..” perintah mbak Sonya selanjutnya. Dengan menurut, aku juga menjilat-jilati puting payudara mbak Sonya yang sudah mengeras.
Selanjutnya saya mengisap lagi sepasang payudaranya berganti-gantian. Sesudah senang saya hisapi payudaranya, mbak Sonya selanjutnya mengusung kepalaku dan menciumiku lagi.”Saat ini kamu membuka rok mbak ya”Mbak Sonya merangkul tanganku dan ditempatkannya di bokongnya yang padat. Kuremas bokongnya, lantas kubuka retsleting rok mininya. Saya terbeliak menyaksikan Mbak Sonya rupanya memakai celana dalam yang mini.
Seksi sekali panorama waktu itu. Badan mbak Sonya yang padat dengan payudara yang membusung cantik, ditambahkan sepatu hak tinggi yang tetap dikenainya.Kembali mbak Sonya mencium bibirku. Lalu ditekannya bahuku, membuatku berlutut di depannya. Tangan mbak Sonya lantas menyibakkan celana dalamnya hingga vaginanya yang dengan bulu lembut dan tercukur rapi terlihat terang di depanku.”Cium di sini yok sayang..” perintahnya sekalian menggerakkan kepalaku perlahan-lahan.”Oh..my god.. Sshh” erang mbak Sonya saat mulutku mulai menciumi vaginanya.
Kujilati vagina yang bau wangi itu, dan kugigit-gigit perlahan-lahan bibir vaginanya.”Ahh.. Kamu pandai ya.. Ahh” desahnya.Mbak Sonya lalu melepas celana dalamnya, hingga aku juga lebih bebas memberi kepuasan kepadanya.”Jilat di sini sayang..” perintah mbak Sonya sekalian tangannya menyeka klitorisnya.Kujilati klitoris mbak Sonya. Desahan mbak Sonya semakin menjadi dan badannya meliuk sekalian tangannya dekap kuat kepalaku.
Sesaat selanjutnya, badan mbak Sonyapun melafalkanng.”Yes.. Ah.. Yes..” jeritnya.Lubang vaginanya terlihat makin basah oleh cairan kewanitaannya. Kusedot habis cairan vaginanya sekalian kadang-kadang kuciumi paha mulus mbak Sonya. Tidak sia-sia pengetahuan yang kudapat sejauh ini dari pengalamanku melihat video porno.”Kita terusin di tempat tidur yok..” ajaknya sesudah ambil napas panjang.Aku juga selanjutnya menanggalkan semua bajuku.
Mbak Sonya lantas buka sepatu hak tingginya, hingga sekalian telanjang bundar, kami merebahkan diri di tempat tidur.”Ciumi susu mbak kembali donk yang..”Saya dengan gaungs merestui permohonannya. Payudara mbak Sonya yang membusung kenyal, sudah pasti membuat semua lelaki normal, termasuk saya, jadi gaungs. Sementara mulutku repot mengisap dan menjilat-jilati puting payudara mbak Sonya, tangannya membimbing tanganku ke vaginanya.
Aku juga memahami apa yang dia ingin. Tanganku mulai menyeka-usap vagina dan klitorisnya.Mbak Sonya mengeluh lagi saat gairah berahinya kembali bangkit. Diambilnya mukaku dari payudaranya dan diciuminya lagi bibirku dengan garang. Seterusnya, mbak Sonya menindih badanku. Dijilatinya puting dadaku dan perutkupun diciuminya.Sesampai di penisku, dengan gaungs dijilatinya kembali batangnya.
Selang beberapa saat, kepala mbak Sonyapun telah turun naik saat mulutnya mengisapi penisku.”Saat ini mbak ingin mengambil perjakamu ya..”Sekalian berbicara demikian, mbak Sonya naiki badanku. Ditujukannya penisku ke vaginanya. Rasa nikmat hebat menghinggapiku, saat tangkai penisku mulai menerobos lubang vagina mbak Sonya.”Uh.. Sangat nikmat.. Mbak sukai kontolmu.. Sedap..” desah mbak Sonya sekalian menggoyahkan badannya turun naik di atas badanku.”Heh.. Heh.. Heh..” demikian suara yang didengar dari mulut mbak Sonya. Selaras secara ayunan badannya di atas penisku.”Mbak sukai.. Ahh.. Ngentotin anak muda.. Ahh.. Seperti kamu.. Yes.. Yes..”Mbak Sonya terus meracau sekalian nikmati badanku.
Tangannya selanjutnya tarik tanganku dan menempatkannya di payudaranya yang bergoyang-goyang memiliki irama. Aku juga meremas-remas payudara kenyal tersebut. Suara desahan mbak Sonya semakin menjadi.”Sedap.. Ahh.. Mari terus.. Entotin mbak.. Ah.. Anak pandai.. Ahh..”Tidak lama badan mbak Sonyapun melafalkanng lagi. Dengan lenguhan yang panjang, mbak Sonya alami orgasme yang ke-2 kalinya. Badan mbak Sonya selanjutnya roboh di atasku. Karena saya belum orgasme, gairahkupun masih tinggi menanti pendistribusian.
Kubalikkan badan mbak Sonya, dan kugenjot penisku dalam lubang kewanitaannya. Rasa nikmat menjalari semua badanku. Ini kali eranganku yang bergema dalam ruang tidur tersebut. “Oh.. Sedap mbak.. Yes.. Yes..” erangku ditengah-tengah suara tempat tidur yang berderit keras meredam guncangan.”Wawan ingin keluar mbak..” kataku saat saya rasakan air mani telah tiba ke ujung penisku.”Keluarin di mulut mbak, sayang..”Aku juga mengambil keluar penisku dan mengarahkannya ke muka mbak Sonya.
Tangan mbak Sonya langsung raih penisku, untuk selanjutnya ditempatkan ke mulutnya.”Ahh.. Mbak..” jeritku saat saya menyembur air maniku dalam mulut mbak Sonya.Mbak Sonya lalu keluarkan penisku dan menyeka-usapkannya pada semua permukaan mukanya yang elok.
Sesudah bersihkan diri, kamipun kembali duduk di ruangan tamu.”Sedap Wan?” tanyanya sekalian tersenyum genit.”Sedap mbak… memang mbak kerap ya beginian””Tidak kok.. Jika cocok ada anak muda yang mbak sukai saja..””Oh.. Mbak sukanya anak muda ya..””Iya Wan.. Selain staminanya masih kuat.. Mbak merasa menjadi lebih tahan lama muda.” jawab mbak Sonya genit.
Tidak lama mobil yang ditunggupun tiba. Pada akhirnya saya menjadi beli mobil mbak Sonya tersebut. Selain keadaannya masih bagus, mbak Sonya memberi korting 8 juta rupiah.”Asal kamu janji seringkali bermain kesini ya” ucapnya sekalian tersenyum waktu memberi diskon tersebut. Peristiwa ini berjalan satu bulan lalu. Hingga kini, saya tetap berselingkuh dengan mbak Sonya.