Cerita Sex Nikmatnya Berhubungan Dengan Perawan Pelayan Rumah

Narasi Seks Asli 2018 Sesudah satu minggu saya keluar rumah sakit, saya pergi liburan ke Bandung bersama temanku Kiki. Kami pergi dengan pesawat singgah ke Jakarta dan menginap satu hari di situ, saya menginap di dalam rumah Sammy di wilayah Pondok Cantik, kebenaran rumah itu kosong dan saya dapat utang, di situ cuma dijaga dua orang pembantunya yang selalu siap bersihkan dan jaga rumah masih tetap bersih dan siap ditempati setiap waktu.

Bokep JepangSebetulnya saya bisa jadi bermalam di dalam rumah Kak Johnny yang di Jakarta di wilayah Tebet atau di dalam rumah orang tuaku di Jl. Sam Ratulangi Menteng demikian pula dengan Kiki, tempat tinggalnya sendiri cuma ibunya dan 1 adik wanitanya yang tinggal didampingi dengan seorang pembantu tua.

Tetapi kami menyengaja ingin bersembunyi dari keluarga kami dan tidak mau kehadiran kami diketahui oleh keluarga lainnya, lagian sepanjang hari kita hanya di dalam rumah aja… kebenaran di dalam rumah Sammy ada kolam renang di halaman belakang, menjadi ya… kita asyik di situ.

Temanku Kiki ini orangnya memiliki tubuh tinggi sekitaran 169 Cm, ukuran dadanya 36C dan berkulit putih bersih, rambut sepunggung.

Sampai di dalam rumah Sammy sekitaran jam 5 sore, dan kami datang dengan taxi dari Bandara… di rumah yang lumayan besar itu kami dikasih ruang tamu yang tempatnya di samping kamar Sammy, kamar Sammy sendiri menghadap ke kolam renang…sedang kamar Donna adiknya berada di lantai 2.

Semua kamar di sini mempunyai kamar mandi dalam yang cukup luas… untuk ruang tamu yang kami pakai kamar mandinya sekurang-kurangnya ukuran 4 x 6 mtr. dengan semua perlengkapan dari granit dan dinding marmer Italy… di pojok kamar mandi ada bath cup corner. Dari sisi salah satunya sisnya ada kaca besar menghadap ke taman samping… dan kamar tersebut memiliki ukuran sekitaran 6 x 8 mtr..

Sesudah menempatkan barang bawaan kami, kamipun ganti baju renang, Kiki memakai bikini mini sekali warna kuning muda dan saya pakai celana renang mini warna hitam. Kamipun ke arah kolam renang… sementara Kiki membasahi badan di shower dekat kolam renang saya segera melompat ke tengah dan lakukan renang style bebas seringkali panjang kolam sebelumnya terakhir menyisih dan menanti Kiki masuk pada kolam.

Kami bermain dan berenang sekalian bergurau… sampai saya merasa cukup aku juga istirahat di bibir kolam dengan berbaring telentang, saya pejamkan mataku beberapa saat sampai mendadak saya rasakan jemari lentik Kiki mengelus pahaku dan diteruskan mencari permukaan celana renangku… beberapa saat Kiki melakukan dan saya diam saja… tetapi saya rasakan meriamku mulai menegang mendapatkan elusan dari Kiki.

Saya membuka mata melihat langit yang mulai remang mo gelap… saya saksikan podium loteng yang terlihat dari posisiku, saya saksikan pembantu Sammy yang berada di podium itu sedang menyaksikan saya dielus Kiki, dan saya saksikan dari bawah karena itu saya bisa menyaksikan pahanya yang mulus… orangnya tidak begitu tinggi, kulitnya putih ( mahfum orang Sunda), meriamku semakin menegang melihat panorama paha itu dan sadar saya saksikan diapun mengubah perhatian dan berpura-pura terus mengelap pagar podium yang dibuat dari stainless steel tersebut.

Kiki ternyata ngga’ senang dengan cukup mengelus dari luar… ia mulai turunkan celana renangku dan keluarkan meriamku dan dikulumnya meriamku secara hangat dan penuh gairah. Kembali saya saksikan pembantu tadi menyaksikan kembali mengarah kami dan ini kali hanya sesaat karena menyaksikan saya sedang melihat ke atas.

Lama Kiki ngisep penisku… ketika telah meradang banget… mendadak kakiku diambilnya dan aku juga keceber ke kolam… kami berdiri sekalian berciuman dan tangan Kikipun tetap meremas-remas meriamku… saya coba buka celananya dengan menarik tali kecil di pinggulnya… sret… terbuka telah celana itu juga langsung terbenam.

Saya mulai masukkan meriamku ke antara paha Kiki… disongsong bimbingan oleh Kiki dan ditujukannya secara langsung ke lobangnya yang prospektif kehangatan. Kamipun berangkulan sekalian pinggulku bergoyang kiri dan kanan perlaha karena di air agak susah gerakkan tubuh… lumayan lama kami bermain sambl berdiri… sampai Kiki katakan

” Joss dari belakang saja ” dan diapun mengambil meriamku dan bertumpu dibibir kolam yang cukup rendak sekitaran sepinggang… dan aku juga menyikatnya dari belakang dan Kikipun menunggingkan bokongnya.

Saya sadar sesadar-sadarnya jika permainanku dilihat di atas oleh sang pembantu tadi… tentu tersebut. Beraga tidak sadar saya lanjutkan permainanku…. sampai pada waktunya saya hampir capai klimak… saya mengajak Kiki ke kolam yang cukup rendah… saya duduk ditangga kolam… tergenang sampai ke pinggulku dalam posisi duduk… dan Kiki menaikiku dari atas… ia menghadap ke arahku… ia maju undurkan pinggulnya dan saya meremas dadanya yang menarik itu… diapun mengeluh dengan tidak berpikir kembali jika bukan hanya kita berdua saja yang terdapat di rumah tersebut.

Erangannya semakin panjang dan pada akhirnya diapun melafalkanng hebat… saya ngga’ ingin ketinggal saya mempercepat goyanganan pinggulku dan kamipun alami ejakulasi bersamaan… antara orgasme itu saya luangkan melempar pandanganku ke atas dan saya sebelumnya sempat menyaksikan pembantu tadi tetap melihat dan tidak sebelumnya sempat lari bersembunyi karena sangat terpakunya.

Kami keluar kolam sama apa adanya… saya telanjang bundar dan Kiki cuma memakai BH bikininya yang menggantung di lehernya… karena telah terbuka saat permainan tadi… dan CDnya ditentengnya tangan kirinya sementara tangan kanannya menggamit bahuku.

Baca Juga:  Cerita Sex Berhubungan Dengan Dokter Muda Dan Mesum

Kami jalan ke di rumah untuk seterusnya ingin mandi dan istirahat… tetapi cocok melalui kamar makan kami kaget karena waktu itu ada pembantu yang lain kembali sedang membenahi meja makan untuk makan malam kita. Pembantu itu juga terkejut karena menyaksikan kami sedang telanjang… danm telah bisa diperhitungkan apa yang terjadi awalnya pada kami. Diapun membuang muka dengan acuh lewat ke dapur meneruskan kerjanya seolah tidak menyaksikan kami… dan kamipun masuk langsung kamar…

Setelah mandi Kiki cuma kenakan kimono handuk tanpa daleman… dan duduk di ranjang…

” Ki… kamu tahu ngga’ waktu kita bermain di kolam barusan ada pembantu yang saksikan kita ? ” tanyaku.
” Yang mana ? ” bertanya kiki ngga’ tahu.
” Yang satunya Ki yang tubuhnya tinggian ” kataku.
” Kok kamu ngga’ katakan kalau kita kembali dilihat… malu khan ? ” kata Kiki kembali.
” Tanggung Ki kembali sedap bermain nanti ngrusak acara ” jawabku asal.
” Bagaimana kalau kita kasih pelajaran ‘tuh pembantu ? tanyaku.
” Pelajaran gimana… ? ” bertanya Kiki bego.
” Kita mengajak ia bermain sama kita bertiga ” usulku.
” Bisa juga… tetapi sedap di kamu dong ” sungut Kiki.

Usai makan malem kita menonton TV di dalam kamar sampai jam 9 malem dan cocok berita… saya panggil pembantu itu ke kamar untuk memijit aku… dan saat dipijit saya cuma memakai CD kurang banget… warna cream… tetapi pijitnya awali dengan kaki dan saya telungkup… Kiki duduk dari sisi tempat tidur dan asyik baca majalah…

Pijitannya pada akhirnya sampai di pangkal bokongku dan saya meminta cukup lama di sana karena lelah saya bilang… sesudah dipijit-pijit wilayah itu saya mulai konak dan saya kembali tubuh… hingga meriamku yang 1/2 berdiri terlihat sekali

” Saat ini depannya ” kataku…

diapun mulai memijit paha depanku… ia duduk di lantai samping tempat tidur dan saya berbaring di pinggir ranjang… tangan kiriku dapat cukup bebas dan dengan mata terpejam saya gerakkan sedikit-sedikit tanganku untuk cari dadanya… pada akhirnya dapat… tersenggol dikit… sedikit lagi… dan lama-lama semakin kerap tersenggol… kaya’nya ia cuek aja…

Itil V3
” Kaki kanannya saat ini ” kataku untuk memulai pijit paha kananku… dengan begitu tangannya akan lewat atas meriamku… ia mijit sekitaran pinggul kananku.

Dan kadang-kadang lengannya memang nyenggol meriamku yang 1/2 meradang… itu yang saya upayakan dari tadi… dan tangan kiriku seringkali sudah menyenggol dan menyeka dikit-dikit ke dadanya.

” Cukup tengahan mijitnya ” perintahku… dan tangannyapun berpindah lebih ke tengah dan nyaris capai penisku… 10 menit kurang lebih sudah berakhir dan saya perintahkan kembali ” Cukup ketengahan “.

Dan ini kali telapak tangannya betul-betul menindih meriamku… dan diapun masih tetap memijit terus… tetapi pijitannya tidak terlampau keras… mungkin lelah atau apa saya ngga’ jelas… yang saya rasa hanya nikmat… tanganku saya beranikan mulai mengelus… kalau barusan hanya berpura-pura nyenggol saat ini menyengaja ngelus dadanya…

Ia diam tidak bereaksi… sampai lama saya semakin berani dan saya selinapkan tanganku dalam bajunya…. saya elus permukaan dadanya di atas BHnya dan ia tetap diam saja… saya masukan jari-jarikuku dalam BHnya dan memulai meremas dadanya… cari putingnya… dan pijitannya mulai beralih menjadi remasan di meriamku… saya ikutinya dengan menggoyang pinggulku hingga pijitannya berasa turun naik di meriamku.

Saya lorotkan CDku dengan tangan kanan dan

” Coba tolong saya lepas celana ini ” kataku. Diapun menolongnya… sampai bisa lolos CDku.

Saya pegang tangannya dengan tangan kananku dan saya mengatur agar ia mengocak meriamku… sesudah tangannya memegang meriamku saya pegang tangannya di luar dan saya kocokkan…

” Nach begini ” lantas saya lepas tangan kananku dan tangan kiriku tetap mainkan dadanya…

saya coba membuka kancingnya dan loloskan tali BHnya… saat ini BHnya telah terkuak dan saya lebih gampang untuk meremasnya… sampai saya telah ngga’ kuat karena gairahku semakin tinggi dan meriamku semakin membesar… saya meminta ia untuk isep meriamku…

” Ampun Den… ” ucapnya menampik… tetapi saya masih tetap maksa…
” Mari isep… barusan khan kamu telah dapat pelajarannya… kamu khan telah saksikan triknya, saat ini kamu praktikkan ” kataku.
” Ampun Den… jangan saya takut ” blep… usai bicara langsung saya lelepkan kepalanya dan meriamkupun masuk ke mulutnya…

terus saya ayun kepalanya dengan tanganku agar maju undur… aku juga duduk disebelah tempat tidur dan ia ngisep dari depanku sekalian masih tetap duduk di lantai.

Tanganku sekarang bebas dan memulai menanggalkan bajunya… ia cukup meronta ( malu kali… masalahnya ada Kiki dalam kamar itu ). Pakaian dan BHnya telah terlepas… dan sekarang dengan ke-2 tanganku saya mainkan dadanya… Kiki ngga’ lama selanjutnya bangun dan memulai duduk di sebelahnya dan mulai mengelus tengkuknya… menolong memberikan rangsangan… seperempat jam kurang lebih saya diiesep kaya’ gitu… sampai saya sudah ngga’ tahan sedang pengin menyantap badannya yang sekel banget…. aku juga berdiri dan saya bimbing tangannya menolong ia untuk berdiri dan saya perintahkan ia untuk tiduran di ranjang…

Baca Juga:  Cerita Ewean Sedarah Ternyata Ibuku Sangat Binal

1/2 kita paksakan pada akhirnya pembantu itu juga berbaring di ranjang… saya bentangkan pahanya dan secara langsung saya tindih… tangannya mendorongku dan katakan

” Ampun Den… jangan… saya tidak pernah beginian… ” ucapnya memelas.
” Kamu barusan khan telah saksikan seekarang kamu rasakan… bagaimana nikmatnya ” kataku 1/2 geram ( berpura-pura galak ) dan kiki mambantu menggenggam ke-2 tangannya di atas kepalanya… hingga ia cuma dapat gerak kanan kiri… saya tindih setelah ia dan saya segera tujukan meriamku keliang senggamanya.

Saya paksa memencetnya cukup keras… gagal… saya coba lagi… saya tolong dengan bimbingan tanganku… saya gosokkan meriamku di bibir lubangnya… lubangnya sedikit basah… karena terangsang barusan saat ngisep dan diremas dadanya… saya paskan kepala meriamku dan saya pegang batangnya lantas dengan tenaga penuh saya dorong pinggulku… masuk beberapa saja kepalanya…. saya tahan dan kembali saya pencet lebih keras lagi … sekarang masuk telah 1/2 batangnya…. saya putar sedikit kiri kanan pinggulku dan saya pada akhirnya sukses menjebol kegadisannya… disertai jeritan kesakitannya dan tangisnya…

” Aduh….. Den… sakit… sudah Den… jangan…. setop Den sakit… ” begitu rengeknya…

untuk aku seperti desahan rangsangan yang semakin mempertinggi semangat juangku dan saya tidak menggubrisnya justru saya semakin mengganas mengayun pinggulku… tanganku merengkuh bahunya dari belakang hingga betul-betul tidak dapat bergerak dia… pembantu itu masih tetap mendesah dan meminta saya berhenti… sekitaran 20 menitan dan saya berhenti… saya cabut meriamku…

” Telah ya Den… ” ucapnya sekalian ingin keluar…

aku segera menarik kembali lengannya dan saya suruh ia membungkuk dari sisi tempat tidur dan Kikipun mengambil posisi berbaring di tepi tempat tidur dengan mengangkangkan pahanya… saya suruh ia ( pembantu itu ) nungging sekalian ngejilatin memek kiki… lantas dari belakang saya embat lagi… saya berpegangan pada pinggulnya dan pergerakanku ini kali tidak jika dasyatnya dengan sebelumnya… Kiki memengangi kepalanya dan mengajarkannya ngejilat yang benar.

Saya merasa sekali kalau meriamku mentok di dasar lubangnya dan menyengaja saya kucek setelah lubangnya… lama saya bermain dengan style itu… kadang-kadang tanganku beralih dari pinggul ke dada… lantas kembali pinggul lagi… sampai akirnya tidak lagi ada penampikan terasa… dan ngga’ lama selanjutnya saya rasakan kalau badannya melafalkanng… ternyata ia telah capai orgasme dan bermakna juga ia dapat menikmati…

Ia mulai lemas dan jilatannya pada Kiki kurang berasa… itu terlihat dari Kiki yang menggoyang kepala sang pembantu semakin keras… saya sikat semakin keras hingga secara tidak segera kepalanya turut goyang mundur-maju dan ia tinggi julurkan lidahnya telah berasa oleh Kiki…

Kiki mulai mengerang… pertanda sebentra kembali mo selesai… aku juga menggalakkan ayunanku sekalian meremas dada sang pembantu tadi… saya pada akhirnya keluar juga… saya semprot dalam lubangnya… dan Kiki capai pucuknya di saat yang bersama denganku. Aku juga rebah menggerakkan sang pembantu itu menindih kiki…

” He..eek ” kedengar dari mulut Kiki.

Selang beberapa saat saya bangun dan saya saksikan sang pembantu itu tetap kecapekan dan badannya masih menindih Kiki… saya kunci pintu kamar dan saya membawa ke kamar mandi… saya bersihkan tubuh dari keringat dan saya saksikan darah perawan antara meriamku. Saya menyengaja ambil kunci terseut takut kalau sang pembantu lari keluar… karena saya masih mo tambah kembali malam hari ini. Baca : Cerita Dewasa Terkini 2018 Kekasih Baru Yang Luar biasa

Sesudah saya usai bersihkan saya suruh Kiki dan sang pembantu barusan bersihkan juga… dan saya mengajak sekaligus tidur bertiga… dan pada akhirnya kesampaian kami tidur bertiga dan malam itu saya bersama Kiki membantai habis dalam seringkali permainan… sampai sang pembantu itu lemas… dan ia katakan

” Sudah Den… saya ingin nglayani Aden bermain gini… tetapi saat ini telah ngga’ kuat tubuh saya lemas sekali Den… ”

Pagi sekitaran jam 5 ia bangun dan menggugahku

” Den bangun Den… saya ingin keluar… kelak teman saya tahu kalau saya tidur di sini kelak diberitahu sama neng Sammy… saya takut Den ” ucapnya…

lantas saya beri kunci kamar itu dan diapun keluar kamar… sementara saya tidur kembali dengan merengkuh Kiki… kami baru bangun sesudah jam 9 pagi. Saat sebelum saya pergi ke bandung saya panggil pembantu barusan dan memerintah ia agar membersihkan sprei yang kita pakai barusan malem sebab ada bintik darah di sana… ngga’ lupa saya kasih di uang 200 ribu sebagai imbalan atas perawannya. Ia menampik dan saya katakan

” Ini untuk kamu membeli baju kelak “.
” Ngga’ perlu Den… saya suka juga kok barusan malem… pertama kalinya sih takut… tetapi sedap kok ” ucapnya sekalian senyuman.
” Kelak pulang dari Bandung kesini kembali ya Den… sama neng Kiki… kelak kita begitu kembali kaya’ semalem ” ucapnya sekalian senyuman… senyumannya ini kali saya ngga’ tahu tujuannya. Tetapi dalam hatiku… wah ia mulai suka.

Jam 11 kami baru tinggalkan Jakarta dengan sejuta kelelahan… tetapi nikmat…