Cerita Sex Berhubungan Intim Dengan Tante Sendiri Yang Mesum
Dengan sedikit cukup sangsi kudekatkan bibirku dekati bibirnya. Cup.. dengan demikian halusnya saya merasa kehalusan bibir tersebut. Aduh halusnya, dengan cekatan saya telah menarik badannya ke rangkulanku, dengan sedikit cukup bergairah kukecup kembali bibirnya. Dengan sedikit terbuka bibirnya menyongsong secara halus. Kukecup bibir bawahnya, eh.. tanpa kuduga ia balas ciumanku. Peluang itu tidak kusia-siakan. Kutelusuri rongga mulutnya dengan sedikit kukulum lidahnya. Kukecup, “Aah.. cup.. cup.. cup..” ia awali dengan gairahnya yang membara membalasnya ciumanku, ada sekitaran 10 menitan kami melakukan, tetapi ini kali ia telah dengan mata terbuka. Dengan sedikit ngos-ngosan seperti habis usaha keras saja.
Cersex Dewasa – “Aah.. jangan panggil Ibu, panggil Vivin saja ya!
Kubisikkan Ibu Vivin, “Vivin kita ke kamarku saja yok!”.
Dengan sedikit cukup terkejut tetapi tanpa perlawanan yang bermakna kutuntun ia ke kamarku. Kuajak ia duduk di pinggir tempat tidurku. Saya tidak tahan kembali, ini waktunya yang kutunggu-tunggu. Dengan perlahan-lahan kubuka kacing pakaiannya satu-satu, dengan lahapnya kupandangi badannya.
Ala-ala mak.. cantiknya badan ini, kok tidak ada sich lelaki yang kepengin untuk mencicipinya. Dengan sedikit membungkuk kujilati dengan tekun. Pertama kali belahan gunung kembarnya. “Ah.. ssh.. terus Ian”, Ibu Vivin tidak sabar kembali, BH-nya kubuka, terpajang telah buah kembar yang montok ukuran 34 B. Kukecup mengganti-gantian, “Aah.. ssh..” dengan sedikit cukup ke bawah kutelusuri karena waktu itu ia pas memakai celana pendek yang kainnya cukup tipis dan celananya tipis, kuelus secara halus, “Aah.. saya mulai terangsang.
Kusikapkan celana pendeknya sampai lepas sekalian dengan celana dalamnya, hu.. cantiknya gundukan yang merekah. Secara halus kuelus-elus gundukan itu, “Aah.. uh.. ssh.. Ian kamu kok pandai sich, saya sudah tidak tahan kembali”, sebetulnya memang ini ialah pemula untuk saya, eh ternyata Vivin juga kepengin buka celanaku dengan sekali ambil saja lepas telah celana pendek sekalian celana dalamku. “Oh.. besar sangat”, ucapnya. Kurang lebih 18 cm berdiameter 2 cm, secara halus ia mengelus zakarku, “Uuh.. uh.. shh..” secara jeli saya berbeda posisi 69, kupandangi sesaat gundukannya dengan tentu dan halus. Baca : Cerita Seks Riil Tante Tiara 1/2 Baya
Saya mulai menciumi dari pusarnya turun terus ke bawah, kulumat kewanitaannya secara halus, saya berusaha masukkan lidahku ke lubang kemaluannya, “Aah.. uh.. ssh.. terus Ian”, Vivin mengeluh. “Saya sedap Vivin”, kataku. Secara halus di lumat habis kepala kemaluanku, di jilati secara halus, “Assh.. oh.. ah.. Vivin terus sayang”, dengan lahap kusapu semua dinding lubang kemaluannya, “Aahk.. uh.. ssh..” sekitaran 15 menit kami lakukan posisi 69, telah kepengin coba yang bernama bersetubuh. Kurubah posisi, memanggut lagi bibirnya.
Telah berasa kepala kemaluanku cari sangkarnya. Dengan ditolong tangannya, ditujukan ke lubang kewanitaannya. Dikit demi sedikit kudorong pinggulku, “Aakh.. sshh.. perlahan-lahan ya Ian, saya masih perawan”, ucapnya. “Haa..” saya terkejut, betul rupa-rupanya ia masih suci. Dengan sekali dorong kembali telah berasa licin. Blesst, “Aahk..” teriak Vivin, kudiamkan sesaat untuk hilangkan rasa sakitnya, sesudah 2 menitan lama waktunya kumulai menarik kembali tangkai kemaluanku dari dalam, terus kumaju undurkan. Karena mungkin baru pertama kalinya cuma bersama waktu 7 menit Vivin.. “Aakh.. ushh.. ussh.. ahhkk.. saya ingin keluar Ian”, ucapnya. “Nantikan, saya mau keluar akh..” kataku.
Mendadak menegang telah lubang kemaluannya menjepit tangkai kemaluanku dan berasa kepala tangkai kemaluanku disiram dengan air surganya, membuatku tidak kuat kembali memuntahkan.. “Crot.. crot.. cret..” banyak pula air maniku muncrat dalam lubang kemaluannya. “Aakh..” saya lemas habis, saya terkapar di sebelahnya.
Secara halus ia cium bibirku, “Kamu menyesal Ian?” tanyanya. “Ah tidak, kitakan sama ingin.” Kami segera berberes-beres agar tidak ada keraguan, dan semenjak peristiwa itu saya kerap bermain cinta dengan Ibu Vivien ini sudah pasti kami kerjakan bila di dalam rumah sedang sepi, atau pada tempat pemondokan jika kami telah sedang kepingin dan di dalam rumah sedang ramai.
semenjak peristiwa itu dalam diri kami berdua mulai bersemi benih-benih cinta, dan sekarang Ibu Vivien jadi kekasih gelapku. begitu posting komune tante riang ini kali, mudah-mudahan berguna untuk anda semua. sampai jumpa.