Cerita Sex Sepupu Doni Perkosa Tante Dewi
Bokep Foto – Narasi Seks Asli Terkini 2018 Sesudah pergumulan bertiga malam itu, kami bertiga tidur sama-sama bepelukan tanpa baju dan cuma tertutupi selimut. Pagi itu saya terjaga. Tetapi saya rasakan ada suatu hal yang aneh. Ah… rupanya Tante Anis telah bangun terlebih dahulu dan ia sedang asyik mengulum penisku. “Aduh… tante… pagi-pagi sudah bermainn kontol…” kataku sekalian ketawa.
“Hmmm.. sorry ya Don,… tante barusan bangun dahulu terus tante tidak tahan simak penis kamu. Tante langsung membayangkan sepertinya sedap sekali jika morning sex begini ML kembali dengan Doni… tidak apapun kan…?” Kusaksikan penisku telah berdiri yang tegak karena tingkah Tante Anis. Nampaknya Tante Anis sangat bergairah, napasnya mengincar tidak teratur dan pandangan matanya memperlihatkan dianya lagi ada pada pucuk birahinya.
Narasi seks, narasi seks 2018, narasi seks terkini 2018, narasi seks igo, narasi seks serong, narasi seks sedarah, narasi seks setubuhian, narasi seks perawan, narasi seks 2018 terupdate, narasi dewasa igo, narasi ngentot terkomplet.
Sementara itu Dewi terlihat masih tidur terkapar nyenyak disampingku. “Doni sayang… tante ingin merasakan penis kamu kembali yaa…. masalahnya sesaat lagi khan kita pisah… menjadi saat ini tante ingin ML kembali dengan Doni… ingin khan…?” “Masukkan saja tante… Doni suka juga ML dengan tante….dasarnya ini hari Doni ingin ML sampai kita benar-benar sudah tidak kuat lagi…. tante ingin khan?” “Hm…. dengan suka hati sayang….. ssttt… jangan keras-keras hotsnanti sang Dewi bangun.
Kasihan ia tetap kecapaian tadi malam karena ML sama kamu.” Ah… ini kali saya akan memberi suatu hal lainnya untuk Tante Anis. Saya akan membuat alami orgasme berulang-kali tanpa sebelumnya sempat istirahat. Saya rasa ini tidak terlau susah karena nampaknya Tante Anis type wanita yang peka dan gampang alami orgasme. Kembali juga karena tadi malam saya telah 3x orgasme, saya percaya dapat bertahan semakin lama sekarang ini. Kubiarkan Tante Anis naiki diriku dan masukkan penisku ke vaginanya.
Seperti umumnya ia mulai menaik-turunkan pinggulnya hingga penisku melaju masuk-keluar vaginanya. Dengan menyengaja kusentakkan pinggulku untuk menyaingi pergerakannya hingga membuat semakin terangsang. Betul saja tidaklah sampai lima menit Tante Anis mulai kehilangan kontrol dan melenguh kuat, dia alami orgasmenya. “Aahhh… Doni…. tante keluar…. mmmhh… adduuhhh… aahhh… aahhh.. aaghhh…!!”
Saya tidak memberikan Tante Anis peluang istirahat. Sesudah badannya melemas saya segera membaringkan Tante Anis dan buka pahanya, tanpa basa-basi saya segera menanamkan penisku ke vaginanya. Dan ini kali saya menusukkan penisku dengan kuat dan cepat. Betul saja, Tante Anis terlihat terkejut dan belum siap dengan gempuran mendadak ini. Tidaklah sampai 3 menit selanjutnya badannya mulai tergetar luar biasa.
“Adduhh… Doni… tante menjadi ingin keluar lagi…. aahh… aahh… aahh…” Kurasakan tubuh Tante Anis melafalkanng dan lemas. Sementara itu penisku tetap keras dan besar dalam vaginanya. Tanpa memberikannya peluang istirahat saya menggerak kembali -gerakkan penisku dengan kuat dan garang.
Tante Anis yang masih belum sebelumnya sempat istirahat untuk mengembalikan tenaganya, kembali bergetar oleh rangsangan orgasme. “Donni….. kamu nakal…. kelak tante dapat keluar lagi… aduuhh… mhh… aahh… mmhh…. Doni….. tante ingin keluar lagii….. aduuhh… aahh….. dorong yang keras sayang… iya… tusuk yang dalam sayang… iya gitu… terus… terus…. jangan berhenti… aahh… aahh… sedap sekali sayang… mmhh… tante keluar lagiii… aahh” Kembali saya tidak memberikannya peluang istirahat, ini kali kuangkat ke-2 kakinya dan bokongnya kuganjal dengan bantal hingga penisku masuk makin dalam sampai sentuh ujung vaginanya.
Kutusukkan penisku ke vagina Tante Anis berkali-kali secara cepat dan kuat. Cuma berlalu satu atau dua menit dari orgasme awalnya kembali badan Tante Anis tergetar luar biasa untuk alami orgasmenya.
“Aahh… Donnii…. uughh…. masukkan yang dalam sayang…. masukkan sampai ujung…. aahh…. sedap banget….. aaahh… bagaimana nih…. tante dapat keluar lagi…. mmhh…. aahh… aduuhh… tante keluar kembali sayang… aahh.. aahh…..” ini kali badannya menggeliat lumayan lama, pinggulnya berkedut-kedut tidak teratur, matanya terpejam rapat-rapat dan giginya terkatup meredam kepuasan yang luar biasa…. Demikian usai orgasme kembali saya melanjutkan tusukan penisku.
Ini kali tante Anis mulai merasakan tidak kuat kembali, matanya memelas mintaku untuk stop. “Sudah donk sayang… tante lelah banget…. vagina tante mulai perih sayang jangan cepat-cepet dong… sakit… sudah sayang… tante istirahat dulu… sesaat aja… kelak kita lanjutin lagi… kasih peluang tante istirahat dahulu sayang…” ucapnya sekalian coba meredamku. Tetapi saya tidak perduli, memang pergerakanku kuperlambat agar Tante Anis tidak merasakan sakit tetapi saya masih tetap menusukkan penisku ke vaginanya.
Saya sendiri saat ini mulai terangsang berat menyaksikan pandangan sayu tanpa daya seorang wanita yang haus kepuasan seperti Tante Anis. Sesudah sesaat nampaknya Tante Anis mulai kehilangan rasa sakitnya dan beralih menjadi rasa nikmat kembali, ia mulai menggerakkan pinggulnya meng ikuti pergerakanku. Saat ini saya ganti sedikit posisiku, cuma kaki kiri Tante Anis yang kuangkat sementara kaki kanannya terkapar di atas kasur dan kaki kiriku kuletakkan di atas paha kanannya. Terlihat Tante Anis nikmati sekali posisi ini, ia mulai bernafsu kembali dan pergerakan pinggulnya mengamuk lagi.
Selang beberapa saat iapun alami orgasmenya … “Ahh…oohh…Doni…. kamu pintar sekali sich… aahh… anak nakal…. tusuk tante yang kuat sayang… aahh … aahh… tante keluar lagi…. aahh….. aahh aahh..!,” teriakannya kali demikian keras dan panjang hingga Dewi yang tertidur kecapekan pada akhirnya terjaga . Saya menekan penisku dalam-dalam di vagina Tante Anis sekalian menantinya lagi siap.
“Sudah sayang… tante sudah capek… tante tidak kuat kembali sayang…. sudah ya sayang… vagina tante sudah kebas…… please… tante sudah tidak mampu lagi……”
“Hmm… Doni masih ingin terus tante… masalahnya sesaat lagi kita pisah… Doni ingin nikmati badan Tante Anis ini hari sampai sepuas-puasnya…” kataku sekalian mengawali kembali tusukan penisku.
“Mari donk sayang….. sudah dulu… kapan-kapan kita khan dapat bertemu lagi…. tante janji deh…. tetapi saat ini sudah dahulu tante lelah banget… tenaga tante sudah abis….”
“Ini paling akhir tante… Doni sudah ingin keluar kok… bisa yaa…” kataku sekalian mengecup bibirnya.
jilat spermaTante Anis termenung dan berusaha nikmati permainan penisku yang tetap mengamuk hampir tiada henti. Sementara itu saya telah rasakan diriku mulai dekati orgasme , penisku berasa jadi membesar dan penuhi vagina Tante Anis. Nampaknya Tante Anis rasakan hal yang masih sama, iapun selekasnya terangsang berat dan mulai mendesah-desah untuk orgasme..
“Ahh… Doni…. keluarin punyai kamu saat ini sayaang… tusuk tante yang kuat… tante sudah ingin keluar sekarang……. aaaahhh..!!” “Mari tante kita barengan… ini yang terakhir…. aahh Doni keluarr… aaggh…!”
“Aahh…… mmhh… tante keluar lagii….. adduhh maakk…enak bangeett…… aaghh…!” Pada akhirnya kali itu persetubuhan kami betul-betul berhenti dan kamipun berangkulan lemas.
Kukecup bibir Tante Anis dan pelan-pelan kulepaskan penisku dari dalam vaginanya. Kusaksikan vagina tante Anis sangat merah dan Tante Anis sendiri tetap pejamkan matanya kekurangan energi. Cuma sedikit saja tersisa lelehan spermaku yang keluar vagina Tante Anis, ternyata saya mulai kekurangan cadangan sperma. sementara ia asyik menjilat-jilati spermaku yang tetap sisa
Mendadak kesunyian kami terpecahkan oleh suara Dewi, “Hey… kalian ML kok tidak ngajak-ngajak Dewi sich… emangnya kalian anggap saya tidak ingin yaa….”
“Telah berapakah lama sich kalian bermain… kok sepertinya hebat banget… Anis sampai basah penuh keringat gitu…,” lanjut
Dewi kembali. Tante Anis cuma melihat sesaat lantas memberikan code dengan jarinya jika dia alami berkali2 orgasme pagi tersebut. agen poker
“????…?? Ah edan juga… benar-benar teteh maniak ML….. Dewi baru tau….” kata Dewi melotot melihati Tante
Anis seakan tidak yakin.
“Swear… tidak Wi…. saya baru ini kali kok ML segila ini, tidak tahu nih siapakah yang edan, sang Doni apa gue….” kata Tante Anis bela diri sekalian tetap tersengal-sengal kecapekan.
“Dewi ingin donk sayang…. tidak perlu seperti Teh Anis tetapi Dewi ingin ML kembali pagi hari ini saat sebelum kita pisah… ya sayang….. please… saya ingin dapat kenangan yang khusus dari kamu. Ok, honey…..” Tetapi nampaknya Dewi mengetahui keadaanku yang capek kekurangan tenaga.
“Jika Doni masih cape, gunakan tangan atau lidah tidak masalah kok….. dari barusan saya simak Teh Anis ML sama kamu kok sepertinya hebat sekali, Dewi menjadi konak ingin merasakan . Please honey… jilatin punyaku seperti tempo hari malam…. Dewi sukai kok… jilatin lagi hingga Dewi puas… dasarnya jangan stop saat sebelum saya senang yaaa…… please honey… eat my pussy…. please…”
Dewi yang beberapa saat awalnya masih malu dan berpura-pura tidak ingin ikut-ikutan sekarang kelihatan mulai berani membujukku dengan genit, di bukanya pahanya dan ke-2 tangannya menarik bibir vaginanya ke samping hingga lubang vaginanya yang imut terlihat terang.
Harus aku juga kembali terangsang dan memulai lupakan kelelahanku. Saya ingin membuat Dewi alami orgasme berulang-kali tanpa istirahat seperti Tante Anis. Karena penisku masih lemas, ini kali saya mengawalinya dengan lidahku dahulu. Kubaringkan Dewi di atas tempat tidur dan bokongnya kualasi dengan 2 buah bantal agar lidahku dapat mencapai vaginanya secara gampang.
Itil V3
“Nah… begitu sayang… jilatin vagina Dewi… hmmh… sedap banget…. Dewi tidak pernah orgasme gunakan oral… saat ini Dewi ingin ngerasain… ayoo sayang… membuat saya terbang melayang-layang ke bulan…. c’mon honey… lick my pussy…. mmhh… yesss… I like it… yess… make me cum honey…” Kujilati bibir dan lubang vaginanya lantas kupermainkan klitoris Dewi dengan bibir dan lidahku sementara itu jari-jari tanganku masuk ke lubang vaginanya.
Nampaknya Dewi benar-benar nikmati ini, pinggulnya bergoyang-goyang perlahan-lahan dan suaranya mendesah-desah seksi sekali. Sesudah beberapa saat akhir nya kuputuskan untuk tingkatkan rangsangan pada jalan mengisap klitorisnya dengan kuat dan menjilat-jilatinya secara cepat hingga badan Dewi mulai tergetar tidak teratur. Sementara itu jari-jariku terus masuk makin dalam sampai sentuh g-spotnya. Ini membuat Dewi jadi semakin tidak sanggup mengatur dianya kembali, pinggulnya tergetar keras sampai pada akhirnya ia alami orgasmenya yang ke-3 .
“Mmhh Doni… adduhh… Dewi tidak tahan kembali adduuhh… terus isep yang kuat… c’mon honey…. mmhh… yess…. I’m cumming…. I’m cumming…… aduh sedap bangeett…. aahh… oohh…. oohh…!!” badan Dewi melafalkanng keras, giginya terkatup rapat, matanya terpejam dan tangannya mencekram kasur dengan kuat. Tetapi saya tidak hentikan permainanku, klitoris dan g-spotnya terus saya rangsang hingga kemudian sesudah nyaris satu menit berakhir badan Dewi yang menggeliat mulai terkulai lemas kekurangan tenaga. Saya ingin Dewi rasakan orgasme yang terus-terusan tiada henti seperti Tante Anis. Dewi tetap terbaring lemas di tengah-tengah tempat tidur, sedangkan itu penisku mulai menegang lagi sesudah memperoleh cukup waktu istirahat.
Dewi yang masih belum sadar akan apa yang terjadi mendadak terkejut karena saya masukkan penis ke vaginanya yang tetap berdenyut karena orgasmenya yang paling akhir.
“Aduhh… Doni sayang… kamu garang sekali sich…. Dewi masih lelah nih…. istirahat dahulu yaa…. please honey…” Saya tersenyum dan menggelengkan kepala perlahan-lahan sekalian terus menanamkan penisku ke vaginanya.
Pada akhirnya sesaat kemudian Dewi mulai terangsang , ia mulai nikmati sikatan penisku dan memulai menggerakkan pinggulnya dengan garang. Sesudah beberapa saat berakhir pada akhirnya pertahanan Dewi mulai jebol. Dia mulai kehilangan kendalian dan badannya tergetar-getar rasakan orgasmenya yang ke-empat.
“Donni….. mmhh… bagaimana nih… Dewi dapat keluar kembali sayang……. aduhh… aahh… keluar kembali deh… aahh….. mmhh…. aahh…!” ke-2 tangan Dewi mencekram punggungku sementara itu kakinya menjepit kuat pinggulku. Saya biarkan penisku tertanam dalam-dalam di vagina Dewi dan biarkan ia nikmati orgasmenya.
Demikian cengkraman Dewi mulai melunak saya mulai kembali meneruskan goyangan penisku dalam vaginanya. Dewi nampaknya terkejut 1/2 mati dan betul-betul belum siap mendapatkan gempuran berurut ini.
“Doni… sudah dahulu donk sayaang… Dewi masih capek….. Dewi lemas sekali sayang…. please…. gimme a break, honey….” Tetapi sama misalnya dengan Tante Anis awalnya, saya tidak mengambil perduli. Saya terus menusukkan penisku ke vaginanya, lama-lama semakin cepat… hingga kemudian Dewi mulai terangsang kembali yang beberapa kalinya dan kembali turut bergerak aktif.
Pertanda pria senang di tempat tidur”Doni… giliran ya… Dewi ingin di atas….” Saya lantas merebahkan diriku dan membiarikan Dewi naiki badanku sekalian memasukkan penisku ke vaginanya. Ini kali Dewi betul-betul telah belajar banyak dari Tante Anis, pergerakannya mulai garang dan liar. Desahan-desahan kepuasannya betul-betul menghidupkan gairah. Pada akhirnya Dewi mulai alami pucuk kepuasan orgasmenya yang ke-5, pergerakannya semakin liar khususnya waktu memasukkan penisku ke vaginanya dan desahannya beralih menjadi jerit kepuasan.
“Donii…. aahh… Dewi sudah tidak tahan…uuhh… mmhh …..Dewi keluar lagi…. mmhh… yess…. I’m cumming… aahh… aahh……!!” Pada akhirnya pinggul Dewi menusuk keras ke bawah membuat penisku tenggelam sampai ke ujung vaginanya bersamaan dengan rasa nikmat hebat yang menjalari badannya. Dan Dewipun terkulai lemas di atas badanku.
Terlihat Dewi demikian lemas sesudah orgasmenya yang ke-5, tetapi telah kepalang tanggung. Saya telah terangsang berat dan belum orgasme. Kubaringkan Dewi yang tetap pejamkan mata, lantas pelan-pelan kubuka pahanya dan kuarahkan penisku ke lubang kepuasannya. “Aduh… jangan sayang… uuh… sakit sayang… vagina Dewi sudah mulai ngilu…. stop dahulu yaaa… istirahat sesaat aja… kelak bisa lagi….” Dewi coba menampikku, tetapi badannya yang telah kurang kuat tidak sanggup meredam masuknya penisku ke vaginanya. Pada akhirnya dia terbaring pasrah di bawah berat badanku yang menindihnya. Baca : Cerita Dewasa Riil 2018 Goyangan Liar Tante Salsa
Saya tidak mau sakiti Dewi, kebalikannya saya ingin memberikannya kepuasan. Karena itu saya menggerakkan pinggulku dengan berhati-hati agar penisku bergerak secara halus dalam vaginanya yang telah over-sensitif. Jika Dewi kelihatan kesakitan saya stop sesaat, kemudian saya teruskan kembali dengan pergerakan yang halus. Kadang-kadang kucumbu bibirnya, lantas kujilati leher dan telinganya supaya gairahnya kembali bangkit hingga pada akhirnya perlahan-lahan tetapi tentu libido Dewi mulai naik kembali.
Shauna OBrien nude in threesome seks sceneIa bisa mulai rasakan kepuasan yang diberi penisku. Matanya mulai terpejam rasakan nikmat dan dari mulutnya yang imut kembali keluar desahan-desahannya yang unik dan seksi. Sesaat selanjutnya nampaknya Dewi betul-betul telah sembuh, rasa sakitnya telah terpindahkan seutuhnya dengan rasa nikmat. Dia mulai gerakkan pinggulnya dengan garang hingga aku juga harus percepat tusukan penisku untuk menyeimbanginya. Saya rasakan Dewi sesaat lagi akan capai orgasme, dan begitupun saya.
Thea Brooks nude threesome seks scene”Doni sayang… Dewi ingin keluar lagi….. adduhh… adduhh… sedap banget… mmhh… c’mon honey… fuck me harder…. yess…. aahh… masukkan yang dalam sayang… adduuh… mmhh…. adduhh… Dewi keluar lagii…. mhh… aahh… I’m cumming…. aahh!”
“Mari Dewi…. kita berbarengan yaa sayang……. mmhh… aahh…!!” Pada akhirnya saya menumpahkan tersisa stok spermaku yang paling akhir ke vagina Dewi, sedangkan badan Dewi menggeliat luar biasa meredam nikmat orgasmenya.